BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – Jika biasanya para pelanggar lalulintas diberikan tindakan berupa tilang, Polres Buleleng justru hanya memberikan tindakan berupa teguran secara humanis kepada pelanggar lalulintas yang terjading saat Operasi (Ops) Keselamatan Agung 2024.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika ketika dikonfirmasi, Senin (18/3/2024) menyebutkan berdasarkan data hari terakhir Ops Keselamatan Agung 2024 yakni pada Minggu (17/3/2024) tercatat ada 2.078 pelanggar yang terjaring. Adapun yang mendominasi diantaranya pengendara tidak menggunakan menggunakan helm, tidak membawa surat kelengkapan, hingga kendaraan yang tidak sesuai spesifikasi standar. Namun demikian para pelanggar tersebut tidak ada yang diberikan sanksi tilang.
“Tidak ada tilang, tindakan yang diberikan hanya berupa teguran. Sebab tujuan dari Operasi Keselamatan ini meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas, pendekatan yang diambil bisa bermacam-macam. Saat ini kami lebih fokus dengan memberikan edukasi,” jelasnya AKP Darma.
Pihaknya juga coba membandingkan angka kecelakaan selama Operasi Keselamatan Agung tahun 2024 dan tahun sebelumnya diakuinya terdapat penurunan. Dimana pada tahun sebelumnya terdapat 24 kasus laka lantas dengan 4 korban meninggal, 41 orang luka dengan perkiraan kerugian mencapai Rp38 juta, sedangkan di tahun ini cukup mengalami penurunan menjadi 14 lakalantas tanpa korban meninggal dan 21 orang luka dengan perkiraan kerugian Rp12 juta.
Meski demikian, AKP Darma tetap berharap semua pihak turut serta dalam memahami pentingnya akan keselamatan berlalu lintas. Apalagi mengingat situasi cuaca yang tidak menentu akan berimbas kepada kondisi masyarakat pada saat berkendara.
“ini tanggung jawab kita semua, kita harus saling mengingatkan terlebih saat ini cuaca sangat tidak bersahabat, dan kami (Polres Buleleng,red) siap sedia sekaligus untuk turun kelapangan apabila ada tanah longsor ataupun pohon tumbang seperti kemarin,” ujarnya.(dar/bpn)
