BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Setelah dideklarasikannya Bali menuju Net Zero Emission 2045 atau Bali NZE 2045 pada Agustus 2023 lalu oleh Pemerintah Provinsi Bali. Institute for Essential Services Reform (IESR) lakukan kolaborasi dengan berbagai komunitas yakni dengan menggelar Sustainable Energy Bali (SE-Bali) 2023 pada Sabtu dan Minggu, 25-26 November 2023 di Trans Studio Mall, Denpasar.
Kegiatan dengan tajuk ”Transisi Energi dan Konservasi Lingkungan: Menuju Pembangunan Berkelanjutan di Bali” ini guna untuk mendorong kebersamaan serta pencapaian target Bali NZE 2045 dengan mempromosikan penggunaan energi terbarukan.
Dalam sambutannya, Fabby Tumiwa selaku Direktur Eksekutif IESR menyebutkan, pencapaian target Bali NZE 2045 akan berpengaruh dalam peningkatan ekonomi yang berkelanjutan, terutama di sektor pariwisata yang menjadi tumpuan utama di Bali. Ia meyakini bahwa Bali akan mampu mencapai target NZE yang lebih cepat 15 tahun dari target nasional.
“Ada tiga alasan Bali yang menjadikan Bali strategis untuk mencapai target ini. Pertama, budaya Bali yang sangat erat dalam menjaga keselarasan hidup dengan alam. Kedua, pemerintahnya mempunyai semangat untuk menjadikan Bali lestari dengan energi berkelanjutan. Ketiga, pemanfaatan energi terbarukan akan menjadikan Bali lebih menarik untuk dikunjungi wisatawan seiring dengan meningkatnya kesadaran dunia untuk mengatasi krisis iklim,” ungkap Fabby.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bali, Ida Bagus Setiawan mengatakan, demi tercapainya Bali NZE 2045 diperlukan kerja sama berbagai pihak.
Bali NZE 2045 bukan hanya Program Pemprov Bali semata, tetapi juga melibatkan masyarakat dalam bagaimana menjaga alam Bali. Maka dari itu, Pemprov Bali mengajak masyarakat untuk lebih memahami tentang pentingnya pengurangan emisi demi terwujudnya Bali bebas emisi.
“Saya sangat mendukung adanya program SE-Bali 2023 ini dengan harapan tidak hanya di pusat kota saja, tetapi juga disosialisasikan bersamaan dengan Bali NZE 2023 oleh IESR ,” ungkap Ida Bagus Setiawan.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut, Ketua Center of Excellence Community of Based Renewable Energy (CORE) Universitas Udayana, Prof. Ida Ayu Dwi Giriantari. Ia menjelaskan, Nusa Penida menjadi daerah yang lebih awal untuk mencapai net zero dalam program Bali NZE 2045, dengan target 100% energi terbarukan pada 2030. Dengan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) hybrid di Nusa Penida berkapasitas 3,5 Megawatt peak (MWp) ini merupakan salah satu langkah nyata dalam mendukung visi tersebut. PLTS yang terletak di lahan seluas 4,5 hektar ini, bukan hanya sebagai sumber energi yang bersih dan berkelanjutan, tetapi juga memiliki potensi sebagai destinasi ekowisata yang menarik di Bali.
“Pencapaian target 100% energi terbarukan di Nusa Penida merupakan langkah nyata dalam mendukung keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem. Kami sangat percaya bahwa potensi energi terbarukan, seperti surya, angin, dan hidro, dapat dimaksimalkan untuk mencapai keberlanjutan lingkungan,” ungkap Prof Ida Ayu.
Kegiatan SE-Bali 2023 yang dinarasumberi oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bali, Ida Bagus Setiawan dan Ketua Center of Excellence Community of Based Renewable Energy (CORE) Universitas Udayana, Prof. Ida Ayu Dwi Giriantari ini juga dihadiri secara langsung oleh Wakil Bupati Jembrana, I.G.N Patriana Krisna pada 25 November 2023.(dnd/bpn)
