BALIPORTALNEWS.COM, TABANAN – Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana (Unud) dibantu beberapa mahasiswa menggelar kegiatan pengabdian masyarakat dengan mengadakan pelatihan pembuatan Lulur Wajah dan Badan bagi ibu-ibu PKK di Desa Belimbing Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Bali pada Minggu (18/9/2023).
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk memperkaya keterampilan Masyarakat Desa Belimbing dalam mengolah buah manggis yang ditolak menjadi Lulur Wajah dan Badan. Selain itu, kegiatan yang termasuk dalam Program Udayana Mengabdi juga dilaksanakan dalam rangka Dies Natalis Universitas Udayana ke-61. Pelatihan ini juga melibatkan beberapa mahasiswa, termasuk yang sedang mengikuti kursus kerja nyata (KKN) di Desa Belimbing.
Ni Putu Ariantari selaku Ketua Tim Pelaksana mengatakan, kegiatan pelatihan ini diawali dengan koordinasi dengan perangkat desa dan Perempuan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Belimbing pada Minggu (27/8/2023).
Kegiatan pelatihan dibuka oleh Kepala Desa Belimbing, I Nyoman Surianto. Ia berharap dengan kegiatan pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Desa Belimbing. Buah manggis merupakan salah satu komoditas andalan Desa Belimbing. Kesadaran terhadap produk kosmetik berbahan alami diharapkan dapat meningkatkan nilai jual buah manggis yang diproduksi di Desa Belimbing.
“Mengenai penataan kawasan Desa Belimbing menuju desa wisata, saya sangat bersyukur Desa Belimbing terpilih untuk kegiatan ini,” imbuhnya.
dr. Luh Putu Wrasiati selaku salah satu pembicara acara menjelaskan bahwa Face and Body Scrub merupakan produk kosmetik yang bertujuan untuk membersihkan sel-sel kulit mati pada wajah dan tubuh. Kosmetik yang terbuat dari bahan alami cenderung memiliki efek samping yang lebih sedikit.
“Kulit buah manggis berwarna ungu karena banyak mengandung antosianin yang dapat menjaga kesehatan kulit sehingga cocok untuk ditambahkan pada Face and Body Scrub,” jelasnya.
Proses pembuatan Lulur Wajah dan Badan diawali dengan memanaskan seluruh bahan yang dilarutkan dalam minyak dan melarutkan bahan-bahan yang dilarutkan dalam air secara terpisah pada wadah yang berbeda. Setelah larut, semua bahan termasuk kulit manggis diaduk menggunakan mixer hingga tercampur rata. Produk jadi kemudian dikemas dalam wadah berbahan plastik dan kaleng.
Ibu-ibu PKK yang mengikuti pelatihan melakukan praktik langsung proses pencampuran bahan dengan mixer dan mengemasnya dalam wadah. Di akhir kegiatan, setiap ibu-ibu PKK diberikan formula dan tata cara pembuatan Lulur Wajah dan Badan sehingga mereka dapat praktek langsung pembuatan produknya tanpa didampingi. Mereka juga diberikan informasi mengenai lokasi pembelian bahan sehingga mereka dapat membeli bahan secara mandiri untuk proses pembuatan selanjutnya. (unud.ac.id/bpn)
