Tangani Krisis Air Bersih

BALIPORTALNEWS.COM, JEMBRANA – Musim kemarau panjang tahun ini menyebabkan pengurangan debit air di beberapa wilayah di Kabupaten Jembrana. Salah satunya di Lingkungan Pancardawa Kelurahan Pendem dan Desa Berangbang.

Mengetahui hal tersebut, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba bergerak cepat terjun langsung meninjau beberapa lokasi yang mengalami kekeringan, Rabu (6/9/2023).

Pemerintah Kabupaten Jembrana melalui PDAM yang bekerja sama dengan BPBD dan Damkar melakukan pendistribusian Air Bersih kedua Wilayah itu yang mengalami krisis Air Bersih.

“Ini sekarang kita minta BPBD temen-temen dari Pol PP menggunakan mobil tanki dan peralatan lainnya. Kita drop dulu untuk mengatasi kebutuhan dari masyarakat,” ucap Bupati Tamba memantau langsung pendistribusian air.

Lebih lanjut, Bupati mengatakan persoalan yang terjadi ini adalah dampak dari musim kemarau serta diketahui Kabupaten Jembrana mengalami siklus kekeringan setiap 4 tahun sekali.

“Hari ini fakta itu terjadi di Jembrana di beberapa titik masyarakat Jembrana kekurangan air, karena sumber-sumber air itu sudah kecil ada juga yang sudah mati atau kering,” kata Bupati Tamba.

Baca Juga :  Bupati Tamba Buka Festival Irama Musik Sahur (FIMS) Ke-26

Bupati juga mengajak seluruh masyarakat Jembrana agar menjaga kesucian atau kelestarian hutan dan pegunungan serta berharap krisis air bersih dapat segera teratasi dengan segala upaya yang pemerintah lakukan.

“Kepada masyarakat Jembrana mari kita jaga kelestarian alam kita, karena kita tau di Jembrana mengalami siklus kekeringan yang terjadi setiap 4 tahun sekali, menjaga kelestarian dan kealamian hutan-hutan dan gunung (wana kerti),” ucapnya.

Di lain sisi, Direktur Perumda/PDAM Tirta Amertha Jati Kabupaten Jembrana, I Gede Puriawan menjelaskan, bahwa dampak dari musim kemarau ini mengakitbatkan debit air menurun, hal tersebut juga terjadi karena penebangan hutan secara liar, sehingga juga terdampak pada terjadinya.

Baca Juga :  OJK Bali Beri Edukasi Keuangan Kepada 1.000 UMKM di Kabupaten Jembrana 2024

“Kita bantu dengan penyediaan air bersih melalui mobil tanki, ini juga kita kerja sama dengan BPBD, kerja sama dengan Pol PP, Damkar dalam hal ini kemudian, kerja sama juga dengan pihak kepolisian,” ujarnya.

Lanjut, sebelum ekstrem seperti ini, pihaknya juga sudah menyediakan air bersih di berapa titik dengan melibatkan pihak terkait dengan membuat keran-keran umum.

“Karena sudah ada jaringan kita bisa nanti pasang keran umum disana disamping juga menunggu ada daftar tunggu dari masyarakat yang mau ngamprah baru kita akan buat pengembangan jaringan lebih lanjut asal masyarakat juga betul-betul memanfaatkan jaringan PDAM tersebut menggunakan air PDAM,” ucapnya.

Baca Juga :  Jembrana Kota Wisata Otomotif, Anjungan Cerdas Rambut Siwi Akan Miliki Sirkuit Road Race

Sementara itu, Lurah Pendem, I Putu Eko Darma Wirawan mengungkapkan, bahwa akibat debit air yang menurun di musim kemarau ini mengakibatkan 2 wilayah di Kelurahan Pendem terdampak krisis Air Bersih.

“Di kelurahan pendem terdapat 450 KK yang terdampak kerisis Air Bersih diantaranya terbagi di 2 Wilayah yaitu Lingkungan Pancar Dawa dan Lingkungan Dewasana, masyarakat juga kami batasi pengambilan Air dengan Per KK 4 timba dalam sehari,” pungkasnya.(ang/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News