Sampah
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana serta masyarakat terdampak bau sampah saat bertemu dan berdiskusi mencari win-win solution di TPST Kesiman Kertalangu, pada Minggu (23/7/2023). Sumber Foto : Istimewa 

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Pemerintah Kota Denpasar tidak main-main dalam menyerap aspirasi masyarakat perihal bau sampah yang dirasakan akibat operasional TPST Kesiman Kertalangu.

Tak ingin berpolemik terlalu lama, Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa turun langsung menangani masalah tersebut. Setelah sehari sebelumnya menemui masyarakat Banjar Biaung, kini pihaknya mengundang kembali masyarakat untuk bertemu dan mencari win-win solution di TPST Kesiman Kertalangu, pada Minggu (23/7/2023).

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana, Anggota DPRD Kota Denpasar, I Wayan Warka, Kadis DLHK Kota Denpasar, IB Putra Wirabawa, Direktur Utama Bali CMPP, Made Wahyu Wiratma, Camat Denpasar Timur, I Made Tirana, Bendesa Adat Kesiman, I Ketut Wisna, Perbekel Desa Kesiman Kertalangu, I Made Suena serta perwakilan masyarakat sekitar yang terdampak bau sampah.

Sejak tiba, Wawali Arya Wibawa mengajak masyarakat melihat langsung kondisi di TPST Kesiman Kertalangu. Usai peninjauan, turut dilaksanakan diskusi dan penentuan langkah jangka pendek untuk mendukung optimalisasi operasional TPST dan menangani permasalahan bau sampah.

Baca Juga :  Kinerja Dunia Usaha Bali Tetap Kuat Meskipun Sedikit Menurun di Triwulan I 2024

Bendesa Adat Kesiman, I Ketut Wisna mengatakan, bau sampah yang dikeluhkan masyarakat saat ini bersumber dari dua aktifitas utama, yakni endapan sampah dan proses pengeringan sampah. Kedua proses dan kondisi inilah yang menimbulkan bau yang tidak sedap, terlebih angin yang berhembus kencang.

“Ada dua hal yang mengakibatkan bau sampah ini, yaitu pengendapan sampah dan pengeringan sampah dengan penguapan,” ujarnya.

Sejalan dengan Bendesa Adat Kesiman, I Ketut Wisna, Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengingatkan Bali CMPP selaku pengelola tentang komitmen awal. Dimana pengolahan sampah di TPST Desa Kesiman Kertalangu tidak menimbulkan polusi bau.

Dikatakannya, permasalahan sampah saat ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Denpasar. Namun demikian, keluhan masyarakat terkait bau juga penting lantaran berpengaruh terhadap kenyamanan masyarakat.

“Tujuan kami ke sini mengajak masyarakat untuk meninjau TPST, dan agar pengelola mendengarkan langsung keluhan masyarajat sekitar, dan disini juga kami berdiskusi mencari solusi terbaik, sehingga penanganan sampah tetap optimal dan masyarakat tidak terganggu,” ujarnya.

Baca Juga :  Libur Lebaran di Bali Nyaman Pakai Mobil Listrik, Ini Alasan Mereka

Lebih lanjut dijelaskan, sebagai langkah awal, Pemkot Denpasar telah menghentikan sementara pengangkutan sampah ke TPST Kesiman Kertalangu. Hal ini sembari menunggu proses optimalisasi pengolahan dengan peningkatan mesin, termasuk juga inovasi dan opsi yang ditawarkan oleh CMPL selaku pengelola.

“Untuk sementara kita hentikan dulu, sampah sementara kita bawa ke TPA Suwung, kami sudah minta agar dioptimalkan, baik itu mesin dan pengolahannya, sembari mencari solusi jangka panjang,” kata Arya Wibawa.

Pihaknya juga mengingatkan Bali CMPP selaku pengelola TPST Kesiman Kertalangu agar bekerja serius dan tidak main-main. Hal ini terutama merealisasikan komitmen awal pengolahan sampah tanpa bau sesuai janji dengan masyarakat sekitar saat sosialisasi.

“Kami harus mengingatkan Bali CMPP selaku pengelola TPST, agar bekerja lebih optimal, dan wujudkan apa yang menjadi komiten terlebih janji-janji yang pernah disampaikan kepada masyarakat dan pemerintah, semoga dalam waktu dekat bisa diatasi masalah bau dan optimalisasi pengolahan,” pungkas Arya Wibawa.

Sementara itu, Direktur Utama Bali CMPP, Made Wahyu Wiratma mengakui bahwa proses pengolahan sampah di TPST Kesiman Kertalangu menimbulkan dampak bau yang dikeluhkan masyarakat. Pihaknya juga membenarkan dua hal yang menyebabkan timbulnya bau, yakni pengendapan sampah dan pengeringan sampah dengan sistem pemanasan.

Baca Juga :  Jalin Silaturahmi, AMSI Bali Bertandang ke APJII Bali Nusra

“Betul tadi yang disampaikan Jro Bendesa, pengendapan dan pengeringan ini menimbulkan bau, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” ujarnya.

Wiratma mengatakan, Bali CMPP terus berusaha memaksimalkan mengatasi keluhan masyarakat ini. Hal ini dilaksanakan dengan Pembuatan Instalasi Pengolahan Bau Sampah. Dimana nantinya bau yang ditimbulkan di serap oleh pipa, untuk diolah di Instalasi Pengulahan Bau Sampah. Selesai diolah, udara dilepaskan tanpa bau.

“Jadi konsepnya nanti begitu, sesuai dengan masukan masyarakat dan pandangan Tim Ahli, jadi kita buatkan Instalasi Pebgolahan Bau Sampah, dan ini sudah mulai dikerjakan sampai tuntas dijadwalkan pada akhir Agustus, mudah-mudahan setelah itu tidak ada bau sampah lagi, dan untuk optimalisasi pengolahan sampah, kita sudah putuskan untuk mendambah alat atau mesin,” ujarnya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News