Prosesi Ngajum
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede dan Sekda Kota Denpasar mengikuti prosesi Ngajum serangkaian Pelebon Nyawa Ngasti Wedana Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan, Raja Denpasar IX di Puri Agung Denpasar, Kamis (15/6/2023). Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Sekda Kota Denpasar mengikuti prosesi Ngajum serangkaian Pelebon Nyawa Ngasti Wedana Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan, Raja Denpasar IX di Puri Agung Denpasar, Kamis (15/6/2023). Dimana, puncak karya pelebon akan dilaksanakan pada Buda Pon Tolu, 21 Juni mendatang.

Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Panglingsir Puri Klungkung, Ida Dalem Semara Putra, Panglingsir Puri Mengwi, A.A Gede Agung, Kajari Denpasar, Rudy Hartono, jajaran Forkopimda Kota Denpasar, serta undangan lainya. Selain Prosesi Ngajum, dalam kesempatan tersebut turut dilaksanakan Upacara Manah Toya Ning, Mesuci ke Pura Tambangan Badung, Mentar Rayunan, Ngaturang Pemuspan Ogoh-Ogoh dan Tarpana Agung Munggah Bea.

Baca Juga :  Cuti Bersama Idul Fitri 1445 Hijriah di Kota Denpasar, Kegawatdaruratan Tetap Buka dan Pelayanan Publik Buka Setengah Hari pada 8 dan 9 April

Dalam kesempatan tersebut Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan atau Raja Denpasar IX merupakan sosok yang berjasa bagi Kota Denpasar. Dimana, sepirit perjuangan leluhur di Puri Agung Denpasar yang dikenal dengan Mati Tan Tumut Pejah ini menjadi semangat Kota Denpasar yang diwujudkan dengan Pura Dhipa Bara Bhavana. Sehingga kewajiban pemerintah adalah memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

“Kalau dulu beliau berjuang melawan penjajah, kini Pemkot Denpasar terus berjuang dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat lewat berbagai program pembangunan dan inovasi pelayanan,” ujarnya.

Baca Juga :  13 Kantor Cabang BRI di Bali dan Nusa Tenggara Buka Layanan Terbatas Saat Lebaran

Lebih lanjut dikatakan, masyarakat Denpasar sangat berduka dan merasa kehilangan atas berpulangnya Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan. Pihaknya berharap seluruh rangkaian pelebon Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan dapat berjalan lancar dan labda karya.

“Berkat jasa besar beliau tentu kita masyarakat Denpasar sangat berduka dan merasa kehilangan, dan kita hanya bisa berdoa agar beliau mendapatkan tempat yang layak sesuai dengan amal bhakti beliau, semoga beliau selalu menuntun kita bersama,” jelasnya.

Putra pertama Raja Denpasar IX, yakni Anak Agung Ngurah Agung Wira Bima Wikrama mengatakan, untuk tingkatan upacara adalah utama. Dimana, Pamereman (bade) menggunakan tumpang 11 dengan dasar putih dan ornamen kuning. Begitu juga untuk lembu menggunakan lembu putih.

Sementara itu, Pangarajeg karya Ida Bagus Gede Pidada mengatakan, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan sudah menjalankan dwijati layaknya Ida Sulinggih. Sehingga upacara yang digelar menggunakan tingkatan utama dan bernama Sawa Ngasti Wedana.

“Ida Cokorda melaksanakan dwijati sehingga statusnya sama dengan Ida Sulinggih. Ngadeg dua kali, yakni saat ngalelet dan saat akan puncak upacara, dengan tingkatan upakara Nyatur Rebah,” imbuhnya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News