
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Viralnya aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) yang telanjang dalam sebuah pertunjukan tari, menuai banyak kecaman warga net Bali, karena dianggap mencoreng citra positif pariwisata Bali yang saat ini sedang gencar-gencarnya membangun pariwisata berkualitas dan bermartabat sesuai amanat Peraturan Daerah Provinsi Bali nomor 5 tahun 2020 tentang Standar Penyelenggaraan kepariwistaan Budaya Bali dan Peraturan Gubernur Bali nomor 28 tahun 2020 tentang tata Kelola Pariwisata Budaya Bali.
Komentar juga datang dari sejumlah pelaku pariwisata Bali, salah satunya Ketua IHGMA Bali (Indonesia Hotel General Manager Association), Dr. Made Yoga Iswara, BBM., BBA., MM., CHA., saat dihubungi langsung melalui telepon pribadinya pada Jumat (26/5/2023) dimana dirinya sangat menyayangkan kasus tersebut bisa muncul ke publik dan mencoreng citra Bali sebagai Pulau Dewata (The Island of God).
“Kami menyayangkan insiden tersebut, berharap agar kita sebagai stakeholder pariwisata bisa tetap memonitor, mengawasi dan mengantisipasi bersama setiap perilaku wisatawan yang nyeleneh, misalnya jika perilaku mereka sudah cenderung aneh di tempat mereka menginap, segera laporkan, mari bersama sama tetap menjaga image Bali, salah satunya adalah menjadi stakeholder yang bertangung jawab, karena responsible destination akan menarik responsible tourist,” jelasnya.
Sementara itu, Tjok Bagus Pemayun selaku Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Bali menjelaskan, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh komponen terkait, seperti, Dinas Pariwisata di seluruh Kabupaten/Kota, Kepolisian baik Polda maupun Polres, khususnya Polres Gianyar, satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Bali dan Satuan Polisi Pamong Praja Gianyar, Pengelola Daya Tarik Wisata, Pengelola Atraksi Wisata, untuk mengingatkan agar secara terus menerus dan lebih intensif melakukan pengawasan terhadap wisatawan, agar pelangaran-pelanggaran terhadap aturan yang ada bisa dicegeh sedini mungkin.
“Koordinasi sedang terus kami lakukan saat ini untuk mencegah kasus terulang lagi, semakin banyak terjadi pelanggaran, dan viral di media sosial, maka akan semakin merusak citra pariwisata Bali di mata internasional,” tuturnya.
Dirinya juga mengatakan, bahwa dalam waktu dekat akan menggelar rapat koordinasi, yang melibatkan seluruh komponen terkait, untuk membahas permasalahan yang telah maupun sedang terjadi, selanjutnya melakukan tindakan dengan cepat, agar permasalahan yang sama tidak terulang lagi di kemudian hari.
“Kami memastikan bahwa wisatawan yang membuat masalah tersebut saat ini sudah berada di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli, dan selanjutnya akan diserahkan ke pihak Imigrasi,” ungkapnya. (aar/bpn)