IPCC
Peningkatan kinerja fundamental dan pengembangan bisnis menjadi focus utama IPCC tahun ini. Sumber Foto : aar/bpn

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Tahun 2023 masih menjadi tantangan, melihat kondisi ekonomi makro global dan nasional. Riuh kondisi politikpun mulai terasa yang dibarengi upaya Pemerintah dalam mengawal kondisi ekonomi makro dalam negeri untuk dapat tetap bertahan di tengah masih adanya ketidakpastian global.

Di tengah kondisi tersebut, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC Terminal Kendaraan/IPCC) menyampaikan masih adanya harapan terhadap industri otomotif untuk dapat bertumbuh seiring imbas kebijakan akomodatif dari Pemerintah dan cukup kuat serta stabilnya kondisi makro ekonomi dalam negeri yang diperkuat dengan mulai meningkatnya aktivitas masyarakat dan industri yang tentunya berimbas pada peningkatan permintaan, terutama terhadap otomotif.

“Di sisi lain, Manajemen juga masih optimis bahwa kinerja IPCC dengan melihat kondisi tersebut masih dapat bertumbuh positif,” demikian sekilas penjelasan dari Manajemen yang disampaikan dalam kegiatan Media Gathering IPCC di Bali, pada Kamis (25/5/2023) kemarin.

Turut hadir dalam paparan ini ialah Direksi dari IPCC, yaitu Sugeng Mulyadi, Direktur Utama sekaligus Plt. Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis IPCC, Bagus Dwipoyono, Direktur Operasi dan Teknik, Sumarno, Direktur Keuangan dan SDM.

Dalam kesempatannya, Sugeng Mulyadi menyampaikan, sejumlah pencapaian dan prospek kegiatan usaha Perseroan sesuai bidangnya masing-masing. Dirinya juga menjelaskan terkait profil singkat Perseroan dimana IPCC merupakan bagian dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang memiliki kegiatan usaha bongkar muat kargo kendaraan di Terminal dengan lini bisnis Car Terminal Operator; Car Terminal Handling & Supporting; Car Distribution Management; dan RoRo Terminal Operator.

“Tak lupa, IPCC juga menyampaikan sejumlah keunggulan kompetitif dimana Terminal IPCC masih menjadi tujuan utama penanganan kargo kendaraan dari pabrikan otomotif karena selain distribution cost perjalanan yang lebih rendah juga tarif yang kompetitif serta standardisasi pelayanan bongkar muat kendaraan, termasuk juga kesiapan tenaga kerja yang telah tersertifikasi sesuai dengan standar pabrikan otomotif,” ungkapnya.

Baca Juga :  Grup Astra Bali Gelar Buka Puasa Bersama Awak Media, Jalin Silaturahmi Menjelang Lebaran

Selain itu, sejumlah fasilitas yang dimiliki oleh IPCC memberikan tambahan nilai keunggulan karena sesuai dengan standar internasional.

Selanjutnya, juga disampaikan gagasan agar cost logistic di industri otomotif dapat lebih efektif dan efisian dengan adanya kerja sama antar sejumlah pihak yang berada dalam satu rantai pasok ekosistem industri otomotif serta digitalisasi penggunaan sistem yang terintegrasi satu sama lain untuk mendukung penyebaran kendaraan hingga efektivitas aktivitas mulai dari pabrikan hingga penanganan kendaraan di Pelabuhan.

“Dari sisi kinerja, bahwa pasca pandemi Covid-19 berkurang, kegiatan masyarakat dan juga aktivitas industri kian menunjukan peningkatan yang luar biasa sehingga berimbas positif pada kinerja fundamental IPCC yang turut mengalami pertumbuhan positif,” imbuhnya.

Baca Juga :  Hingga Akhir Februari, Kanwil DJP Bali Bukukan Penerimaan Pajak Sebesar Rp2,24 Triliun

Dengan didukung oleh peningkatan aktivitas tersebut maka perolehan pendapatan dari IPCC mengalami peningkatan sepanjang periode 2022 dan berlanjut di periode triwulan pertama 2023. Sebagai contoh, sepanjang triwulan pertama 2023 ekspor CBU naik 40,74% (year on year/YoY) dibandingkan periode yang sama di tahun lalu di angka 90.073 unit dan ekspor Truck/Bus naik 333,33% di angka 104 unit. Sedangkan impor CBU naik 47,95% di angka 93.476 unit. Begitupun dengan kondisi di Terminal Domestik dimana pengiriman CBU naik 47,95% di angka 93.476 unit. Sedangkan Alat Berat dan Truck/Bus masing-masing naik 16,30% di angka 3.297 unit dan 12,59% di angka 19.679 unit.

Sejumlah rencana ekspansi bisnis juga turut disampaikan. Dalam penjelasannya, Manajemen IPCC menyampaikan, bahwa hingga akhir tahun 2022 IPCC telah mengoperasikan sejumlah Terminal dimulai dari Tanjung Priok; Terminal Belawan, Medan; Terminal Pontianak; hingga Terminal Makassar.

Baca Juga :  Pastikan Pelayanan Tetap Optimal Selama Cuti Bersama Idul Fitri 1445 Hijriah, Sekda Alit Wiradana Monitoring Mal Pelayanan Publik

Dengan telah bergabungnya Pelindo maka terbuka lebar pengembangan Kerjasama-operasi ke sejumlah wilayah semisal Balikpapan, Surabaya, Banjarmasin, Bali, Nusa Tenggara dan lainnya. Namun demikian, Manajemen tentunya akan melakukan kajian studi kelayakan dan juga penjajakan terlebih dahulu.

“Bahkan dengan adanya rencana pembangunan Ibu Kota Baru di Kalimantan nantinya jika terealisasi maka IPCC menyambut positif dan mendukung terciptanya area yang terintegrasi baik dari sisi Pelabuhan maupun area industri di sekitarnya yang mendukung kelancaran arus kargo dari Pelabuhan, pabrikan manufaktur, hingga end user. Untuk itu, diperlukan kolaborasi yang saling terintegrasi satu sama lain agar dapat memberikan nilai tambah,” tuturnya.

IPCC sebagai perusahaan yang menjadi bagian dalam satu rantai pasok ekosistem distribusi otomotif maka perannya dalam meningkatkan konektivitas kegiatan dalam satu rangkaian tersebut haruslah optimal. Sejumlah improvement mutlak harus dilakukan untuk mengoptimalkan peran tersebut.

“Melalui tiga Pilar Utama Perseroan, yaitu Digitalisasi, Ekspansi, dan Integrasi maka IPCC berharap peran dan positioningnya dalam ekosistem tersebut akan menjadi lebih optimal dan memberikan nilai tambah tidak hanya bagi IPCC namun, juga sejumlah pemangku kepentingan di industri,” tutupnya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News