Pura Pura Ponsel
Ratusan Juta Uang Perusahaan Digelapkan, Made Ayu Kini Harus Berurusan dengan Pihak Kepolisian. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Seorang  karyawan toko ponsel (HP) Pura-Pura Ponsel, bernama Made Ayu Indiana Putri (20) terpaksa harus berurusan dengan pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Denpasar Timur, karena diduga telah melakukan penggelapan uang perusahaan sebesar Rp359.976.000.

Kapolsek Denpasar Timur, Kompol I Made Sudiarta saat gelar jumpa pers di Mapolsek Denpasar Timur, Kamis (25/5/2023) kemarin mengungkapkan, tersangka yang tinggal di Jalan Tukad Barito Nomor 188, Panjer, Kecamatan Denpasar Selatan itu memanipulasi hasil penjualan HP. Kejahatan itu dilakukannya selama hampir satu tahun.

Baca Juga :  Rampung! Raperda tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi Serta Raperda tentang Pengarusutamaan Gender Siap Disahkan

“Tersangka melakukan manipulasi hasil penjualan HP seorang diri. Misalnya harga HP Rp5 juta dia tulis Rp4 juta. Uang Rp4 juta disetor ke kantor, sementara Rp1 juta masuk kantong sendiri. Itu terus dilakukannya selama hampir setahun,” ungkap Kompol Sudiarta yang didampingi Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP Ketut Sukadi dan Kanit Reskrim Polsek Denpasar Timur, Iptu Made Galih Artawiguna.

Kejahatan yang dilakukan oleh pelaku terungkap setelah korban Made Adi Artawijaya (korban) curiga dengan hasil penjualan di tokonya itu. Dari situ korban melakukan audit dan hasilnya terjadi selisih antara hasil penjualan dan jumlah barang.

Baca Juga :  THR ASN di Pemkot Denpasar Sudah Cair Sejak 26 Maret Lalu, Momentum Dorong Pertumbuhan Konsumsi Masyarakat

Pemilik toko sekaligus korban sempat menelusuri perihal tersebut dan menanyakan para karyawannya hingga akhirnya terungkap pelaku sebagai marketing di tokonya yang melakukan manipulasi. Kejahatannya pernah diketahui oleh karyawan lainnya sehingga tidak bisa ngelak.

Bersamaan dengan pelaku diamankan barang bukti berupa 12 lembar hasil audit penjualan, 1 buah buah flashdisk rekaman pengakuan tersangka, 1 lembar slip gaji sebagai karyawan toko, beberapa lembar bukti chatting pengambilan uang dan 1 lembar surat pernyataan pengakuan dari pelaku.

“Atas perbuatannya pelaku dijerat Pasal 374 KUHP Jo Pasal 64 Ayat (1) KUHP tentang Penggelapan Dalam Jabatan dengan ancaman lima tahun penjara. Pelaku ini ngakunya terpaksa memanipulasi hasil penjualan karena gajinya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup,” tutup Kapolsek. (aar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News