Ngambang
Polisi saat melakukan pengecekkan terhadap temuan mayat nenek-nenek di Sungai Poh Asem. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – Warga Desa Banyuseri, Kecamatan Banjar, Buleleng Jumat (26/5/2023) sekitar pukul 07.00 WITA digegerkan oleh penemuan sesosok mayat nenek-nenek di Sungai Poh Asem. Namun belakangan diketahui mayat perempuan yang diperkirakan telah berusia 80 tahun itu bernama Komang Mudraning asal Banjar Dinas Dangin Margi, Desa Tirtasari, Kecamatan Banjar.

Berdasarkan keterangan kepolisian, mayat perempuan yang saat ditemukan masih menggunakan jaket hitam, baju kaos biru, sabuk warna merah dan tidak menggunakan bawahan tersebut pertama kali ditemukan oleh warga sekitar bernama Wayan Sukayasa yang kala itu sedang berjalan menuju kebun miliknya yang berada disekitar sungai.

Baca Juga :  Dewan Buleleng Harapkan Optimalisasi Penerapan Peraturan Daerah

Saat berjalan menyusuri sungai, tiba-tiba Sukayasa melihat ada sesosok perempuan yang mengambang di tengah sungai. Sesaat kemudian datang Putu Rediasa, temuan tersebut lantas disampaikan Sukayasa agar bisa ditindaklanjuti. Setelah itu, Rediasa lalu menghubungi Kadek Budi untuk meminta bantuan.

Sesaat kemudian Budi datang bersama staf Desa Banyuseri untuk mengecek kondisi perempuan yang dilihat sudah mengambang tersebut. Setelah dibalik ternyata perempuan yang sudah meninggal selama dua sampai enam jam, setelah ditemukan ini adalah warga asal Desa Tirtasari.

Baca Juga :  DPRD Buleleng Terima Jawaban Bupati Atas Pandangan Umum Fraksi-fraksi

“Saat ditemukan posisi mayat tertelungkup kepala menghadap ke utara dan kaki ke selatan. Warga memperkirakan korban terpeleset saat berjalan dipinggir sungai kemudian kepalanya membentur senderan beton di pinggir kali,” terang Kapolsek Banjar, AKP I Nyoman Mistanada.

Namun demikian, untuk memastikan apa sebenarnya penyebab kematian korban. Tim Medis Puskesmas II Banjar lantas diminta untuk melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban. Hasilnya ditemukan luka pada kelopak mata kanan bagian atas, luka memar pada dahi, luka lecet di pelipis kiri, luka pada telinga kiri, luka lecet pada lutut sampai paha bagian kiri. Bahkan korban diketahui tidak memiliki penyakit bawaan.

Baca Juga :  Lestarikan Nyurat Aksara dan Berbahasa Bali, Tenaga Penyuluh Sasar Seluruh Anak-anak dan Generasi Muda Buleleng

“Kesimpulan dari tim medis bahwa korban meninggal bukan karena tindakan kekerasan dan luka-luka yang ditemukan pada bagian wajah disebabkan karena terpeleset atau jatuh dan bukan karena penyakit bawaan,” papar AKP Mistanada.

Atas meninggalnya korban pihak keluarga pun meminta supaya tidak dilakukan proses autopsi dan sudah mengikhlaskan kepergian korban ditandai dengan pembuatan surat penyataan diatas meterai 10 ribu.(dar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News