Olimpiade Matematika dan Lomba Mewarnai
Pembukaan Olimpiade Matematika dan Lomba Mewarnai oleh Asisten 1 Wali Kota Denpasar, I Made Toya di Griasta Sport Centre, Denpasar, Bali, (4/3/2023). Sumber Foto : ads/bpn

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – I Nyoman Gede Sumara Putra akrab disapa Bli Mangde selaku anggota DPRD Kota Denpasar bersama SMP PGRI 8 Denpasar dan Kumon menggelar Olimpiade Matematika bagi siswa tingkat SD, SMP dan SMA/SMK serta Lomba Mewarnai bagi siswa TK se-Kota Denpasar, yang berlangsung di Griasta Sport Centre, Denpasar, Bali, pada Sabtu (4/3/2023). Kegiatan dibuka langsung oleh Asisten 1 Wali Kota Denpasar, I Made Toya mewakili Wali Kota Denpasar.

Dalam sambutannya, I Made Toya mengatakan, kegiatan ini sangat luar biasa sekali, dalam rangka mendukung visi dan misi Bapak Wali Kota dimana Pemerintah Kota Denpasar saat ini selalu mendukung peningakatan kreativitas pelajar.

“Dengan kreativitas ini diharapkan kedepannya tidak hanya di PGRI saja kegiatan ini digelar namun digetok tularkan ke sekolah lainnya,” ujar Toya.

Sementara itu, Anggota DPRD Kota Denpasar, I Nyoman Gede Sumara Putra yang akrab disapa Bli Mangde menyatakan, ini merupakan wadah bagi mereka (pelajar, Red) untuk mengasah kemampuan. Kami ingin anak-anak di Kota Denpasar pendidikannya lebih maju.

“Ini merupakan kontribusi yang kecil bagi kami bagi proses pendidikan yang ada di Kota Denpasar,” pungkas Bli Mangde.

Selain itu, harapan kami sekolah swasta juga mempunyai kualitas yang tidak kalah bagus dengan sekolah negeri, terbukti sebagai contohnya SMP PGRI 8 Denpasar ini sarat dengan prestasi dan ruang belajar yang representatif, kenapa tidak orang tua saat ini bisa menjatuhkan pilihannya di sekolah Swasta.

Baca Juga :  Wawali Arya Wibawa Hadiri Karya Melaspas Kori Agung dan Candi Bentar Pura Puseh Desa Adat Pedungan

Hal senada disampaikan oleh tokoh masyarakat asal Puri Penatih, I Gusti Ngurah Gede Mahendra Jaya, bahwasannya, dengan kegiatan ini mampu memberikan motivasi yang baik dan kegiatan positif bagi generasi muda.

“Mereka mampu mengasah bakat dan keterampilan sehingga otomatis nantinya mampu meningkatkan prestasi, yang jelas kan manusia itu maju karena pikiran dan juga saya berharap kepada tokoh masyarakat yang lain menggelar kegiatan serupa,” pungkasnya.

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMP PGRI 8 Denpasar, I Ketut Gede Adi Trisna Sugara, ST., M.Pd mengatakan, kegiatan Olimpiade Matematika dan Lomba Mewarnai ini adalah bentuk implementasi dari kurikulum merdeka yang berkolaborasi dengan guru, siswa, orang tua, tokoh masyarakat, pemangku kepentingan, dan yang berkompeten di bidang pendidikan.

Diadakannya olimpiade ini bertujuan menampilkan hasil dari proses belajar mengajar selama berada di sekolah sekaligus menumbuhkan semangat berkompetisi serta memberikan motivasi dan sifat kompetitif kepada para siswa untuk meraih prestasi.

Baca Juga :  Lewat Bukber Jalin Silaturahmi dan Kebersamaan Member Honda Big Bike Bali

Gede Adi juga menambahkan, dipilihnya mata pelajaran matematika dalam olimpiade tersebut bertujuan agar para siswa dapat melatih otak kiri dan otak kanan mereka secara seimbang.

“Sehingga nanti anak-anak kedepannya dapat memecahkan berbagai persoalan atau dinamika kehidupan mereka dan memiliki pondasi atau pilar yang kuat dalam mengatasi berbagai permasalahan di sekolah maupun di kehidupan mereka sehari-hari,” jelas Gede Adi.

Dirinya juga mengapresiasi antusias para peserta olimpiade matematika ini, dikarenakan peserta yang mendaftar olimpiade tersebut di luar dugaannya. Target awal peserta diperkirakan berjumlah 400 peserta sedangkan yang mendaftar kurang lebih mencapai 586 peserta.

“Antusias para peserta dalam mengikuti olimpiade ini menunjukkan bahwa Kota Denpasar sudah memenuhi tingkat pemenuhan pendidikannya dibanding daerah lain,” ungkap Gede Adi.

Diadakan juga Kewirausahaan sebagai bentuk implementasi kurikulum merdeka dengan mengajak para siswa untuk membuka stand kuliner. Siswa diajarkan bagaimana cara bewirausaha termasuk juga dalam sistem administrasinya agar dana yang dihasilkan dapat dikelola dengan baik. Rencananya kegiatan ini akan dilakukan selama tiga hari di tanggal 4, 5 dan 7 Maret 2023. Tak hanya stand kuliner, dibuka juga pameran hasil karya para siswa yang tentunya sangat unik dan menarik.

Baca Juga :  Dapat Alokasi 4.602 Formasi, Pemkot Denpasar Prioritaskan Pengangkatan PPPK di Tahun 2024

“Sampai saat ini kita rangkum selama 3 hari para siswa dapat meraup kurang lebih Rp12 juta, tentu ini menunjukkan anak-anak sangat antusias dalam kegiatan ini,” pungkas Gede Adi.

Sementara itu, bentuk dukungan dari pihak Kumon terhadap olimpiade ini adalah di dalam pembuatan soal, dengan tujuannya agar para siswa termotivasi untuk dapat terus memiliki sifat yang konsisten dalam melakukan dan mempelajari sesuatu.

Pembimbing Kumon, Widya Cendraningsih memberikan harapannya kepada para siswa agar dapat terus belajar dengan tekun dan sungguh-sungguh. Sifat tersebut harus tetap dijalani hingga nanti saatnya mereka kuliah ataupun berkarir.

“Saat sudah berkarirpun, nanti harapannya mereka akan terus belajar dan jika menemukan kegagalan, mereka dapat terus belajar dari kegagalan itu dan tidak hanya menerima nasib saja,” ungkap Widya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News