Fogging Fokus
Tekan Kasus DBD, Puskesmas I Denpasar Timur Lakukan Fogging Fokus. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih ditemui di Kota Denpasar. Untuk menekan kasus beberapa upaya terus dilakukan.

Salah satunya dengan melakukan fogging fokus. Di Denpasar Timur, fogging fokus digelar oleh Puskesmas I Denpasar Timur. Dalam pelaksanaan fogging tersebut menyasar hingga 20-30 rumah di Jalan Letda Made Putra hingga Jalan Jaya Giri

Kepala Puskesmas I Denpasar Timur, dr. I Gusti Ayu Mirah Herawati memaparkan, dilaksanakan fogging fokus karena ada satu kasus DBD di wilayah tersebut. Syarat untuk bisa dilakukan fogging fokus yakni ada kasus dalam radius 100 meter persegi atau ada demam dengan penyebab tidak jelas dan saat pemeriksaan jentik ditemukan ada jentik di kawasan tersebut.

Lebih lanjut dikatakan, fogging ini hanya membunuh nyamuk dewasa saja, kalau masih ada jentik nanti akan tumbuh jadi nyamuk dewasa lagi, sehingga tidak mungkin fogging terus-terusan. Selain itu, ada beberapa efek samping dari fogging yakni kanker kulit, gagal ginjal, hingga mual dan muntah jika terlalu banyak menghirup asap fogging.

Baca Juga :  Marak Modus Penipuan dengan File APK Mengancam Warga Bali

Dalam menekan kasus, pihaknya secara intensif melakukan upaya dalam hal pencegahan merebaknya DBD ini.

“Kami secara intensif terus memberikan edukasi dan arahan ke warga terkait dengan gerakan 3M plus. Seperti menguras dan menutup rapat tempat penampungan air, juga mendaur ulang barang bekas penampungan hujan,” kata Mirah Herawati, Senin (30/1/2023).

Peran serta masyarakat, menurutnya sangat diperlukan dalam upaya pencegahan penyebaran kasus DBD ini. Karena dalam langkah pemutusan siklus hidup nyamuk, semua kalangan masyarakat dapat berperan aktif.

“Kami tidak bosan untuk terus mengimbau pada warga, agar dapat berperan aktif dan bersama-sama dalam upaya penyebaran jentik nyamuk DBD ini,” katanya.

Menurutnya, adanya peningkatan kasus ini disebabkan oleh cuaca yang tidak menentu kadang hujan dan kadang panas.

Hal ini menyebabkan banyak air tergenang di tempat penampungan dan menjadi habitat perkembang biakan nyamuk. Bahkan penularannya sangat cepat, misal ada kasus dan darah penderita dihisap nyamuk penyebab DBD maka akan cepat menular.

Terkait langkah antisipasi penyebaran DBD ini diperlukan peran serta masyarakat. Hal tersebut karena pencegahan DBD tak akan bisa dilakukan apabila hanya dengan mengandalkan fogging.

Baca Juga :  Bank Mandiri Siapkan Rp1,15 Triliun untuk Kebutuhan Uang Tunai di Bali dan Nusa Tenggara Jelang Idul Fitri

“Langkah yang bisa dilakukan sangat simpel, cukup gerakan 3M atau Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) itu paling efektif efisien,” jelasnya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News