Antari Jaya Negara
Antari Jaya Negara Hadiri Workshop ‘Merawat Perkawinan’ Yayasan Sarwe Sukhinah Bhawantu. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara hadir dalam pembukaan workshop ‘Merawat Perkawinan’ yang digelar oleh Yayasan Sarwe Sukhinah Bhawantu bekerja sama Kanwil Kemenag Provinsi Bali pada Jumat (16/12/2022). Workshop itu sendiri banyak mengulas soal bagaimana merawat perkawinan agar tetap kuat untuk melandasi kokohnya keluarga dan mengurangi angka perceraian.

Selain Ny. Antari Jaya Negara, tampak hadir pula di tengah kegiatan, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana dan Ketua Yayasan Sarwe Sukhinah Bhawantu, Ida Ayu Alit Maharatni.

Kepada 15 pasang peserta suami istri yang hadir, Ny. Antari Jaya Negara menyampaikan, apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Dia berharap agar materi yang disajikan kepada para peserta dapat membawa manfaat dalam hal merawat perkawinan itu sendiri.

“Selamat mengikuti kegiatan ini, karena tentu nanti materi yang diulas dalam workshop akan banyak berkaitan dengan perkawinan yang dijalani. Terima kasih kepada tim Yayasan Sarwe Sukhinah Bhawantu yang telah berupaya memfasilitasi kegiatan positif seperti ini,” ucapnya.

Baca Juga :  Astra Motor Bali Berikan Surprise Paket Lebaran dan Service Gratis Kepada Konsumen setia Honda 

Kegiatan seminar yang digelar di area Arundina Restaurant By Duta Orchid Garden, Kesiman Kertalangu itu secara resmi dibuka oleh Dirjen Bimas Hindu Kementrian Agama RI, Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija.

“Selaku Dirjen Bimas Hindu, saya menyambut baik sekali penyelenggaraan acara ini. Karena dalam agama Hindu sendiri sebuah perkawinan itu sangat sakral. Banyak sekali hal yang dalam perkawinan yang harus dilandasi dengan nilai nilai agama agar perkawinan itu menjadi perkawinan yang baik,” tuturnya.

Nengah Duija juga menekankan, betapa pentingnya pembekalan yang harus diberikan kepada para calon pengantin Hindu yang nantinya akan menjalankan perkawinan. Dia menilai di masa kini, kekhawatiran akan persoalan sosial sering berbenturan dengan konsep dan nilai agama yang ada.

“Maka tentu menjadi sangat penting, agar pembekalan terkait dengan konsep nilai agama dalam perkawinan harus diberikan sejak dini. Doktrin agama soal mana yang menjadi larangan dan mana yang menjadi perintah yang harus dijalankan agar bisa terus menerus diberikan kepada para calon pengantin atau catin dan juga suami istri pelaku perkawinan itu sendiri,” lanjut Nengah Duija.

Sementara itu, Ketua Yayasan Sarwe Sukhinah Bhawantu, Ida Ayu Alit Maharatni, penyelenggaraan seminar ini diiniasiasi untuk memberikan pembekalan pada suami istri untuk menuju keluarga Hindu yang sukhinah.

Baca Juga :  THR ASN di Pemkot Denpasar Sudah Cair Sejak 26 Maret Lalu, Momentum Dorong Pertumbuhan Konsumsi Masyarakat

“Tidak ada usia perkawinan yang tidak rentan. Bahkan ada usia yang sudah memasuki 30 tahun masih bisa mengalami perceraian. Untuk itu, kami merasa perlu mengadakan workshop ini untuk membekali pasangan suami istri. Karena perkawinan yang kuat merupakan landasan keluarga yang kokoh dan juga bahagia,” katanya.

Selain workshop, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan draft Perwali mengenai Konseling Pra Perkawinan kepada Kepala Bagian Hukum Setda Kota Denpasar, Komang Lestari Kusuma Dewi.

Workshop ini digelar selama 2 hari, dari tanggal 17 Desember hingga 18 Desember dengan menghadirkan beberapa pembicara. Yakni, Psikolog, Dra. Retno Indaryati Kusuma, Akademisi Bidang Agama dan Budaya UNHI, Prof. Dr. IB Yudha Triguna serta Seksologi, Prof. Dr. dr. J. Alex Pangkahila.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News