fib unud
Magister Kajian Budaya FIB Unud Gelar Seminar Nasional Bertajuk Faktual versus Ideal Cultural Studies. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Program Studi Magister Kajian Budaya, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana selenggarakan Seminar Nasional dengan tajuk ‘Faktual versus Ideal Cultural Studies Memaknai Budaya Digital’ pada Jumat (18/11/2022) bertempat di Ruang Dr. Ir. Soekarno, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana secara luring.

Seminar menghadirkan dua pembicara, yaitu Guru Besar FIB Unud, Prof. Dr. A.A. Ngr. Anom Kumbara, M.A. dan Dr. I Gede Mudana, M.Si., dosen Politeknik Negeri Bali serta alumni Program Studi Doktor Kajian Budaya. Seminar dipandu sepenuhnya oleh Dr. I Wayan Tagel Eddy, M.S., Koordinator Program Studi Magister Kajian Budaya FIB Unud.

Baca Juga :  Tingkatkan Kesehatan Penderita TB, Pemkot Denpasar Serahkan Sembako

Seminar dihadiri oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana yang diwakili oleh Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana Dr. Dra. Ni Made Suryati, M.Hum. Dalam sambutannya, ia mengucapkan banyak terimakasih kepada segenap panitia serta juga Program Studi Magister Kajian Budaya, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana yang telah mempersiapkan acara seminar nasional yang begitu menarik dan juga dapat mendatangkan para narasumber yang berkompeten di bidangnya.

Acara yang dibuka oleh Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Budaya tersebut dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama oleh Dr. I Gede Mudana, M.Si. Dalam pemaparannya ia menyampaikan pandangan culture studies mengenai budaya digital di zaman sekarang ini.

Baca Juga :  Atasi Blind Spot di Jalan Raya, Puluhan Siswa Dapatkan Edukasi #Cari_Aman

“Pemahaman dari culture studies mengenai budaya digital ini sangat penting,” tegasnya.

Ia juga banyak menyampaikan mengenai perjalanan awal teknologi dan ilmu pengetahuan yang berkorelasi serta berkontribusi besar dalam kemajuan zaman hingga melahirkan kebudayaan dalam masyarakat, yaitu budaya digital.

“Kalau kita bicara mengenai budaya digital itu kan pembentuknya teknologi, maka tidak bisa tidak teknologi ini didasari oleh dasar teoretik yang disebut dengan materialisme kultural atau kultural materialisme. hal-hal yang sifatnya teknologi, ekonomi, produksi dan distribusi itu mempengaruhi kebudayaan-kebudayaan kita,” ungkapnya.

Acara dilanjutkan pada pemaparan materi kedua oleh Prof. Dr. A.A. Ngr. Anom Kumbara, MA. Dalam pemaparannya, ia menyampaikan pandangan dari berbagai ahli di bidang culture studies yang menjadi pembahasan yang sangat penting untuk disimak. (unud.ac.id/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News