Risiko
Wabup Diar Hadiri Pembukaan Bulan Bakti Forum Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Bali Tahun 2022. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BANGLI – Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar menghadiri acara Pembukaan Kegiatan Bulan Bakti Forum Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Bali Tahun 2022 yang diselenggarakan di Ball room Toya Devasya Hot Spring Water Park Toya Bungkah Kintamani, pada Kamis (13/10/2022).

Dalam kegiatan tersebut hadir Deputi Penanganan Darurat BNPB, Mayor Jendral Fajar Setyawan, Gubernur Bali yang diwakili oleh Assisten Bidang Pemerintah dan Kesra, I Gede Indra Dewa Putra, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tingggi Wilayah VII, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Bali, Kepala BMKG Wilayah III Denpasar, Kepala Kantor Pencarian Dan Pertolongan Denpasar, Kepala Perangkat Daerah di Lingkungan Pemprov Bali, Ketua PMI Provinsi Bali, Rektor/direktur Perguruan Tinggi di Bali, General Manager, Manager, Direktur dari Hotel dan Dunia Usaha, Mitra Pengurangan Risiko Bencana, Pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten/Kota Se-Bali Beserta jajaran, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten/Kota Se-Bali, Kepala Desa (Abang Batu Dinding, Abang Songan, Suter dan Trunyan) serta undangan lainnya.

Wakil Bupati I Wayan Diar dalam sambutannya menyampaikan, berdasarkan hasil analisis kajian risiko bencana di Kabupaten Bangli, bahwa Bangli memiliki berbagai potensi ancaman terhadap bahaya bencana yang terdiri dari bahaya gunung meletus, gempa bumi, tanah longsor, angin kencang, kekeringan, banjir, kebakaran hutan dan lahan, serta kebakaran pemukiman.

“Melihat kondisi tersebut, kesadaran, pengetahuan serta kesiapsiagaan masyarakat akan bencana perlu ditingkatan sehingga dapat mengurangi risko terhadap dampak yang ditimbulkan akibat bencana yang terjadi,” ujar Wayan Diar.

Baca Juga :  Bupati Bangli Tandatangani Nota Kesepakatan Penyusunan Master Plan Smart City

Pihaknya menambahkan berdasarkan kejadian bencana yang masih hangat di catatan kita, secara umum terjadi di wilayah Provinsi Bali dan khusus di Kabupaten Bangli ada beberapa kejadian bencana alam hidrometeorologi yang dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama yang menyebabkan kerusakan fasilitas umum dan pribadi hingga menimbulkan korban jiwa.

Dalam kesempatan Wabup Diar menyampaikan duka mendalam terhadap korban meninggal dunia semoga korban mendapat tempat terbaik di sisi tuhan. Mengingat besarnya ancaman risiko bencana khususnya Provinsi Bali di Kabupaten Bangli, penyelenggaran penanggulangan bencana pada tahap pra bencana merupakan tahapan penting yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana secara maksimal dengan rencana yang matang, diharapkan akan dapat meminimalisir dampak negatif dari kejadian bencana, partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana sangat dibutuhkan, karena bencana adalah tanggung jawab kita bersama.

Wabup asal Desa Belantih Kintamani tersebut menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak  karena di sela-sela kesibukan tugasnya masing-masing, masih dapat meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan ini, guna lebih meningkatkan peran serta kita dalam kegiatan Bulan Bakti Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Bali Tahun 2022 yang mengusung tema ‘Bersama Kita Tangguh’ juga menjadi wujud nyata dalam pelibatan serta kontribusi seluruh komponen bangsa. Adapun selain sektor pemerintah, kesuksesan dari keseluruhan kegiatan ini juga tak lepas dari adanya kontribusi berbagai pihak seperti komunitas, akademisi, peran masyarakat, dunia usaha hingga media massa atau lebih dikenal sebagai penthahelix.

Wabup Diar berharap kegiatan ini menjadi sarana untuk memperkuat pemahaman pemerintah, dunia usaha dan terhadap aktifitas pengurangan risiko bencana sebagai investasi untuk ketangguhan bencana yang secara umum bertujuan untuk membangun kesadaran bersama, membangun dialog dan mengembangkan jejaring antar pelaku pengurangan risiko bencana serta dapat dijadikan ajang pembelajaran bersama bagi pelaku pengurangan risiko bencana khusunya di Provinsi Bali.

Sementara itu Assisten Bidang Pemerintah dan Kesra Provinsi Bali, I Gede Indra Dewa Putra, dalam kesempatan tersebut menyampaikan Bali sebagai daerah tujuan wisata yang memiliki panorama yang indah dan budaya yang lestari, juga memiliki risiko tinggi terhadap ancaman bencana. Berdasarkan hasil kajian risiko bencana, hampir semua jenis bencana berpotensi terjadi di Bali.

Baca Juga :  Dharma Santhi Kabupaten Bangli Serangkaian Perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1946

Mempertimbangkan potensi ancaman bencana yang mungkin terjadi di Bali, maka penguatan regulasi penanggulangan bencana, pengurangan risiko bencana berbasis kearafian lokal, kolaborasi serta pemanfaatan teknologi menjadi pilar utama dalam upaya pengurangan risiko bencana di Bali. Perlu kita sadari upaya penanggulangan bencana bukanlah kerja pemerintah semata, melainkan tanggung jawab kita bersama.

Maka dari itu upaya-upaya pengurangan risiko bencana memerlukan komitmen yang kuat dari semua, baik dari unsur pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, media massa atau yang biasa kita sebut sebagai unsur pentahelix bencana.

Pihaknya menambahkan atas nama Pemerintah Provinsi Bali, sangat mengapresiasi penyelenggaraan Bulan Bakti Forum Pengurangan Risiko Bencana yang sudah dapat merangkul semua pihak untuk dapat bersama-sama mengambil peran dalam upaya pengurangan risiko bencana.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangkaian forum PRB Provinsi Bali seperti penebaran benih ikan dan penanaman pohon juga selaras dengan Visi Pembagunan Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang memiliki makna menjaga keharmonisan alam bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama dan gumi bali yang sejahtera dan bahagia sekala niskala.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News