Pilpres 2024
Ganjar Pranowo dan Joko Widodo. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, JAKARTA – Pasca pengumuman resmi Partai Nasional Demokrat (NasDem) terkait Calon Presiden (Capres) yang diusung di 2024, atas nama Anies Baswedan, untuk dimajukan pada Pemilu 2024. Menjadi dinamika baru dalam peta koalisi politik Indonesia, dimana dari sembilan Partai Politik (Parpol) yang berkursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sebagai pemegang tiket pencapresan, sudah mengarah ke empat gugus hingga pendaftaran Capres/Cawapres 2024 pada akhir Oktober 2023, yang dikabarkan akan muncul empat pasangan Capres/Cawapres.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun oleh Jurnalis Baliportalnews.com, pada Rabu (5/10/2022), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berada pada gugus pertama dengan jumlah kursi sebesar 22,3% yang bisa mengajukan kandidat sendiri tanpa harus berkoalisi dengan Parpol lain. Selanjutnya, di gugus kedua ada Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bagsa (PKB) yang sudah mendeklarasikan kesepakan untuk berkoalisi dengan jumlah kursi 23,7%. Lalu gugus ketiga ada Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan komposisi kursi 25,7%, dan gugus keempat gugus keempat, ada Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang santer diberitakan akan berkoalisi dengan komposisi 28.3% kursi.

Baca Juga :  Golkar Karangasem Jalin Komunikasi Intens Jelang Pilkada, Tunggu Arahan Pusat

Sementara itu, pasca dideklarasikannya Anies Baswedan sebagai Capres di Pemilu 2024 oleh Partai NasDem beberapa waktu yang lalu. Saat ini ramai beredar kabar pesan berantai di Sosial Media, yang mengatakan bahwa gugus tiga atau Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yakni Golkar, PAN, dan PPP, melalui Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto menggelar pertemuan di rumah pribadi Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, Gondangdia, Menteng, Kota Jakarta Pusat, pada Minggu (2/10/2022) lalu, yang ditenggarai menjadi sinyal pengerucutan nama Capres diantara dua kubu PDIP dan KIB (Golkar, PAN, dan PPP) dengan hasil pertemuan mengusung Ganjar sebagai Capres 2024.

Sebelumnya diketahui, Wakil Ketua Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie mengumumkan mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai Capres di Pilpres 2024, Selasa (4/10/2022). Namun, Ganjar Pranowo yang juga Kader dari Partai PDIP mengaku belum mengetahui soal deklarasi tersebut, dan menyebut belum pernah berkomunikasi dengan PSI soal pencalonan dirinya.

Baca Juga :  Disandingkan dengan Koster di Pilgub Bali 2024, Begini Respon Giri Prasta

Lebih lanjut, terkait adanya isu pertemuan antara KIB dan PDIP tersebut, Waketum Golkar, Melchias Marcus Mekeng menepis adanya kabar tersebut. Dirinya menegaskan, bahwa informasi itu disebarkan oleh orang yang tak bertanggung jawab.

“Pertemuan Pak Airlangga dan Bu Mega soal percapresan, jadi berita yang beredar itu hoaks, itu tidak terjadi. Karena pada tanggal 2 kemarin Pak Airlangga ada di rumah dinasnya. Itu berita hoaks yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” kata Mekeng, seperti yang dikutip dari Kumparan.com (4/10/2022).

Baca Juga :  Disambut Tepukan-Kedipan Prabowo, De Gadjah: Bali Dapat Perhatian Penuh Beliau

Terkait Pencapresan, pihaknya menghargai proses di masing-masing partai, Partai Golkar kini sudah punya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan sedang fokus di pekerjaannya masing-masing, dan terkait Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024, dirinya mengatakan itu merupakan mekanisme internal, PDIP yang menentukan, bukan pihak lain. Dia menyebut Golkar memang akan bertemu PDIP tapi antara Airlangga dan Puan Maharani.

Selanjutnya, menanggapi isu yang beredar, Ketua Bappilu PDIP, Bambang Wuryanto angkat bicara. Dirinya enggan berkomentar jauh, dikarenakan hal tersebut (Pancapresan, red) adalah urusan rumah tangga partai.

“Ngapain ditanggapi, urusan rumah tangga orang. Intinya kita berpolitik itu harus punya tata krama,” jelasnya singkat. (aar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News