Mitra Bukalapak Bali
Ni Made Suartini dan Adiwitari. Sumber Foto : mon/bpn

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Mitra Bukapalak sebuah aplikasi online to offline pertama di Indonesia yang menyediakan akses ke beragam produk fisik, virtual, dan finansial, dari barang kebutuhan sehari-hari, pulsa, token listrik, hingga berbagai layanan seperti pembayaran tagihan, pengiriman uang, hingga layanan logistik, ke para pemilik warung serta pelaku UMKM lainnya di Indonesia.

Melalui aplikasi Mitra Bukalapak, para UMKM dapat memiliki akses ke lebih banyak SKU produk fisik dan produk finansial, mengatasi kendala terkait rantai suplai dan pengadaan, serta kesempatan untuk menerima dukungan finansial.

Saat ini Mitra Bukalapak memimpin posisi di pasar o2o, Mitra Bukalapak berkomitmen untuk terus mendigitalisasi warung dan berbagai UMKM lainnya di seluruh tanah air. Keberhasilan ini juga didukung oleh posisi warung sebagai bisnis mikro dan kecil yang mampu menjangkau segala lapisan masyarakat di berbagai komunitas.

Ni Made Suartini, salah satu Mitra Bukalapak di Bali yang berjualan sejak 2017 di sekitaran Lapangan Buyung Denpasar, bercerita bahwa produk-produk virtual yang dijual di warungnya melalui aplikasi Mitra Bukalapak menyediakan berbagai nilai tambah bagi para pelanggannya.

Baca Juga :  Kelurahan Renon Laksanakan Pendaftaran Penduduk Non Permanen dan Sosialisasi Kamtibmas

Sebelum menjadi Mitra Bukalapak, warung Made hanya menjual produk-produk makanan. Jumlah pelanggannya pun relatif kecil. Sejak menjual berbagai produk virtual di warungnya, Made dapat menarik lebih banyak pelanggan.

“Awal saya tau aplikasi mitra bukalapak ini dari iklan di tv dan saya tertarik dengan aplikasinya, saya mau warung saya maju, walaupun warungnya kampungan tapi isinya tidak kampungan,” ucap Made Suartini saat ditemui di Gong Restaurant pada Jumat (28/10/2022).

Lebih lanjut Made Suartini menjelaskan, banyak orang yang memilih datang ke warungnya dibandingkan ke tempat lain karena menyediakan macam-macam produk dan layanan virtual, seperti pulsa dan pembayaran tagihan. Produk-produk dan layanan seperti ini jarang dimiliki oleh warung-warung lain di daerah sekitarnya.

“Karena mitra buka lapak ini saya merasakan perubahan penghasilan saya, dari yang biasa hanya Rp200.000 perhari setelah jadi mitra bukalapak bisa hampir Rp2000.000 perharinya,” jelasnya.

Sebagai warung, Made Suartini juga punya fleksibilitas untuk buka sampai lebih malam dibandingkan toko-toko modern. Ini tentunya memudahkan pelanggan-pelanggannya terutama yang sering kerja sampai malam.

Mitra Bukalapak lainnya dari Bali, Adiwitari yang memiliki warung di Jalan Gajah Mada ini juga merasakan manfaat dari layanan pembelian grosir melalui aplikasi Mitra Bukalapak.

“Setelah mengenal buka lapak saya konsen dengan produk yang diminati masyarakat, di mitra kan banyak ada fitur kayak bayar listrik, pulsa, paket data, awal bulan paling laris orang pake layanan pengiririman uang, bayar bpjs, nah karen itu jelas keuntungannya lebih meningkat dari sebelum jadi mitra buka lapak, omset saya sekarang bisa sampai Rp2.500.000 perharinya,” terang Adiwitari.

Baca Juga :  Sekda Alit Wiradana Lepas Peserta Program Mudik Gratis Ikawangi

Selain itu Adiwitari juga menambahkan, ia bisa belanja stok barang dan bahan-bahan makanan untuk dijual warung dengan lebih mudah karena tinggal pesan, kemudian barangnya diantar langsung ke warung. Karena inilah adiwitari jadi pionir penjual produk segar di lingkungannya, bahkan sekarang jadi supplier bahan-bahan baku bagi rumah-rumah makan dan pebisnis kuliner di sini karena posisi warung yang strategis.

Dari kemudahan dan kapabilitas yang diberikan oleh Mitra Bukalapak, kedua pelaku UMKM di Bali ini berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan hingga 2-3 kali lipat.(mon/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News