Pemkot Denpasar
Hadapi Bencana Hidrometeorologi, Pemkot Denpasar Gelar Rakor Manajemen Kesiapsiagaan Bencana. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Untuk mengantisipasi dampak dari bencana Hidrometeorologi akibat curah hujan yang tinggi belakangan ini, Pemkot Denpasar mengelar Rapat Kordinasi lintas sektor yang melibatkan Forkompinda, jajaran PUPR, BPBD, DLHK, Dikes, Dinsos dan OPD terkait lainnya pada Jumat (14/10/2022). Seperti diketahui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah memberikan peringatan bahwa bencana hidrometeorologi akan datang lebih awal di akhir tahun 2022. Hal tersebut menjadi perhatian Pemkot Denpasar dalam melakukan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana.

Rapat Koordinasi (Rakor) menghadapi bencana hidrometeorologi ini dipimpin Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Wakil Wali Kota I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Forkopimda, dan Pimpinan OPD terkait Pemkot Denpasar.

Baca Juga :  Sinergi Pemkot Denpasar, MDA dan Kepolisian Tertibkan Ogoh-ogoh Ber-Sound System

Dalam arahannya Wali Kota Jaya Negara menekankan untuk meningkatkan kewaspdaan dan melakukan mitigasi serta kesiapsiagaan bencana terlebih dengan adanya peringatan dari BMKG terkait bencana Hidrometeorologi. Langkah ini juga harus diikuti dengan peningkatan manajemen kesiapsiagaan bencana yakni terkait manajemen risiko, darurat bencana, dan pemulihan darurat pasca bencana.

“Kita tingkatkan manejemen kesiapsiagaan dalam pemanfaatan teknologi, hingga peningkatan sarana prasarana petugas di lapangan saat melakukan penanganan bencana,” ujar Jaya Negara.

Lebih lanjut Jaya Negara meminta agar meningkatkan kembali peran bapak angkat kebersihan desa/kelurahan dari OPD-OPD yang ada sebagai langkah mitigasi bencana untuk melakukan aksi kebersihan drainase hingga kegiatan kebersihan lingkungan lainnya.

Disampaikan pula, menjelang pelaksanaan Presidensi G20 Bulan November mendatang serta prediksi BMKG terjadinya curah hujan yang cukup tinggi pada pelaksanaan kegiatan tersebut agar ditingkatkan kembali kegiatan kebersihan drainase yang ada.

Baca Juga :  OJK dan Kementerian Dalam Negeri Sepakat Perkuat Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD)

Sementara Kajari Denpasar, Rudy Hartono yang mengikuti Rakor mengatakan terkait sarana prasarana penunjang baik itu ambulance, alat sedot air, hingga prasarana lain sebagai penunjang harus dipastikan dalam kondisi baik serta wajib dilakukan simulasi kegawatdaruratan. Langkah mitigasi bencana juga dibarengi dengan koordinasi dan komunikasi dengan keterlibatan aparat dari tingkat kelurahan/desa serta TNI dan Polri.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa menyampaikan tingkat bahaya yang berpotensi terjadi di Kota Denpasar yakni banjir, cuaca ekstrem, gelombang pasang dan tanah longsor. Prakiraan hujan di Bulan Oktober dari BMKG yang puncaknya di bulan Desember tahun 2022 dengan langkah penangulangan bencana di Kota Denpasar telah disiapkan beberapa pos yang meliputi Pusdalops, Damkar dan Ambulance terdapat di empat pos yakni Pos Induk, Pos Juanda, Pos Cokro, Pos Mahendradata, Pos Sewaka Dharma, Pos PMI, serta Puskesmas.

Baca Juga :  Wali Kota Denpasar, Apresiasi Keterlibatan AMSI Bali Pada Pameran DTIK Festival 2024

Sementara Balawista terdapat di 3 Pos yakni Pos Matahari Terbit, Pos Segara Ayu, dan Pos Serangan. Prasarana penangulangan bencana di Kota Denpasar yakni 10 unit mobil damkar, 5 unit mobil ambulance, chainsaw 8 unit, stik ular 8 buah, pompa air 8 unit, rubber boat 4 unit, sekoci 1 unit, tenda pengungsi 1 unit dan tenda keluarga 4 unit. Selain itu dari Dinas Sosial juga menyiapkan Dapur Umum yang sewaktu waktu dapat digerakkan untuk membantu masyarakat yang mengalami bencana.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News