Batur
Wabup Diar Harap 1st UNESCO Global Youth Forum Seminar & Camp Dapat Bermanfaat Bagi Masyarakat Bangli. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BANGLI – Indonesia seakan-akan memiliki destinasi wisata yang tidak ada habisnya. Bagaimana tidak, Indonesia tercatat memiliki 967 destinasi yang bisa dikunjungi. Selain memiliki destinasi wisata, wisata di Indonesia juga sangat beragam. Salah satu jenis wisata di Indonesia adalah geopark atau taman bumi.

Geopark adalah destinasi wisata yang mengandalkan keunggulan dan kekayaan giologis suatu tempat. Berbagai destinasi wisata geopark di dunia dikelola dalam UNESCO Global Geopark. Di Indonesia salah satu destinasi wisata geopark yang diakui UNESCO adalah Batur Global Geopark di Kintamani Bangli Bali. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar di museum Geopark Batur, Rabu (14/9/2022).

Wayan Diar dalam sambutanya menyatakan, sejak diakui sebagai bagian dari jaringan Geopark Global tahun 2012 tepatnya 20 September, Batur Geopark terus tumbuh menjadi salah satu destinasi pariwisata paling favorit di Bali dengan kunjungan wisatawan mencapai 941.410 orang, dengan jumlah pendapatan sebesar Rp26 miliar pada tahun 2019. Dampak kontraksi Pandemi Covid-19 menghentikan berbagai program pembangunan infrastruktur, menurunkan pertumbuhan ekonomi global, dan tentunya menurunkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.  Akan tetapi dengan keberhasilan program vaksinasi masal dan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat, kondisi pariwisata di Batur UNESCO Geopark justru mengalami pertumbuhan yang cukup baik di tengah pemulihan akibat pandemi Covid-19. Sebuah fenomena baru dengan meningkatkannya jumlah kunjungan wisatawan lokal ke Kintamani.

“Seperti kita ketahui bersama kawasan Geopark Batur masih mengalami berbagai permasalahan yang harus kita pecahkan bersama, seperti pencemaran danau, kerusakan gunung, pertambangan pasir, masalah limbah dan sanitasi, serta rencana detail tata ruang kawasan yang belum tersusun dengan baik. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Bangli memohon kepada semua pemangku kepentingan dalam hal ini Pemerintah Provinsi Bali, kementrian terkait dan UNESCO untuk hadir membantu Pemkab Bangli untuk menyelesaikannya masalah tersebut. Karena Gunung Hutan dan Danau Batur adalah sumber kehidupan, sumber oksigen dan sumber mata air untuk menjaga keseimbangan ekosistem Bali,” ungkapnya.

Baca Juga :  Bupati Sedana Arta Serahkan Rapor OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli

Wakil Bupati asal Desa Belantih Kintamani ini juga mengharapkan pelaksanaan 1st UNESCO Global Youth Forum Seminar & Camp tahun 2022 ini dapat memberi kontribusi untuk pengembangan dan pelestarian kawasan Batur UNESCO Global Geopark dimasa yang akan datang.

“Kegiatan ini penting untuk membangun jaringan keterlibatan dan kerja sama antar pemuda di dunia. Karena pemuda secara nasional dan global memiliki kekuatan tak terbatas untuk meningkatkan pengetahuan tentang Geopark kepada masyarakat umum,” tambah Wayan Diar.

Lebih lanjut Wayan Diar mengatakan, forum ini adalah ajang yang tepat bagi pemuda untuk mengumpulkan ide-ide dan saran keberlanjutan bagi Global Geopark.

“1st Youth Seminar & Camp Global Geopark tahun 2022 ini adalah forum untuk pemuda sebagai agen perubahan, kolaborator, dan inovator lokal dan global, untuk mengembangkan pendidikan, konservasi dan pembangunan masyarakat dalam konteks geologi, biologi dan keragaman adat, budaya, demi keberlanjutan Geopark dunia,” ungkap Wayan Diar.

Mengakhiri sambutanya, Wakil Bupati Bangli didampingi Vivi Yulaswati staf ahli Bappenas Bidang Sosial dan pengurangan kemiskinan, Immanuel Deo Silalahi Ketua UNESCO Global Geopark Youth Forum, Mrs. Ozlem Adiyaman Lopes, Sensor Programme Manager Earth Sciences and Geohazards Risk Reduction UNESCO, melakukan pemukulan Kendang sebagai pertanda dibukanya 1st UNESCO Global Geopark Youth Forum Seminar & Camp tahun 2022.

Baca Juga :  Sedana Arta Pimpin Rombongan Penganyar Pemkab Bangli ke Pura Ulun Danu Batur

Forum ini diikuti oleh 50 peserta dari delegasi negara-negara anggota GGN atau Global Geopark Network, dan perwakilan dari Geopark Youth Forum dari seluruh Indonesia.

“Hasil dari forum ini diharapkan, para pemuda khususnya aktif terlibat dalam aksi adaptasi perubahan iklim di seluruh dunia, dan hasil dari forum yang akan berlangsung sampai dengan 17 September 2022 ini akan di Rumuskan dalam Batur Charter 2022,” ucap Wayan Diar.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News