Merdeka
Pulih Alamku, Bangkit Bangsaku, Merdeka dari Kecemasan Bersama Plataran dan Jejakin. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Setiap tahun, Plataran memperingati hari ulang tahun Republik Indonesia dengan berbagai tema yang mencerminkan semangat nasionalisme dan optimisme Indonesia. Tahun lalu, Plataran mengangkat tema ‘Merdeka dari Kecemasan’, bersamaan dengan momen kebangkitan seiring membaiknya kondisi dunia setelah puncak pertama dari pandemi melanda dunia, Sabtu (20/8/2022).

Tahun ini bertepatan dengan hari ulang tahun ke-77 Republik Indonesia, tema yang diangkat adalah ‘Pulih Alamku, Bangkit Bangsaku’, yang mengkombinasikan tema resmi dari Pemerintah Pusat, yakni ‘Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat’ dan salah satu unsur genetik Plataran Indonesia yaitu pariwisata yang berbasiskan ekowisata.

Pulih Alamku, Bangkit Bangsaku, ditandai dengan peluncuran kolaborasi antara Plataran dengan Jejakin dalam upaya memerangi isu perubahan iklim dunia. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan dan perkembangan pesat suatu industri, termasuk industri pariwisata, kadang berdampak kurang baik bagi lingkungan.

Namun, sejalan dengan visinya sebagai #HospitalitywithImpact, Plataran percaya bahwa industri pariwisata dapat terus berkembang sambil memberikan dampak positif bagi lingkungan. Dengan demikian, sebagai pelopor ekowisata di Indonesia dan mitra resmi G20, Plataran dengan bangga mempersembahkan kolaborasi dengan Jejakin melalui Plataran for the Earth: Carbon Offsetting Program.

“Jejakin sangat bangga bekerjasama dengan Plataran sebagai sesama perusahaan anak bangsa. Dengan kolaborasi bersama Plataran, saya sepakat dengan slogan Pak Yozua ‘Just Do It!’. Langkah awal kerjasama ini ditandai dengan menjalankan sosialisasi perhitungan jejak karbon dengan carbon footprint calculator yang dapat di akses di website Plataran dan JejakApp. Fase berikutnya untuk menyeimbangkan karbon seperti memiliki program penanaman pohon, substitusi dengan renewable energy, dan trend berikutnya yang terus harus kita kembangkan bersama,” ujar Arfan Arlanda selaku CEO & Founder Jejakin.

Kolaborasi ini melahirkan sebuah aplikasi Carbon Footprint Calculator di situs web Plataran yang langsung terkoneksi dengan aplikasi Jejakin, dimana para wisatawan dan tamu dapat menghitung jejak emisi karbon yang mereka produksi atas aktivitas pariwisata, yang bisa langsung dikonversikan menjadi sekian batang mangrove yang akan ditanam di Plataran Menjangan,Taman Nasional Bali Barat, Plataran Komodo, dan Plataran Bromo.

Baca Juga :  Wali Kota Jaya Negara Buka Festival Beraban 2024, Harapkan Jadi Langkah Pelestarian Seni Budaya Kalangan Muda

Dengan ini, semakin mudah bagi wisatawan untuk berpartisipasi dalam proyek berkelanjutan untuk membantu melindungi bumi lewat kontribusi penanaman pohon. Kerjasama Plataran dengan Jejakin juga merupakan tindak lanjut dari Deklarasi ‘Towards Net Zero’ di Plataran Menjangan pada 7 Juli 2022 lalu, dimana Plataran L’Harmonie terpilih satu dari lima destinasi pilot project yang ditunjuk oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mendukung Carbon Offsetting Tourism.

“Mengintegrasikan 3 hal yaitu Kredibilitas, Sosialisasi, dan Kolaborasi – dalam upaya pengembangan ekowisata dan konservasi berkelanjutan terhadap lingkungan Indonesia, Plataran berkomitmen penuh untuk mengikutsertakan para tamu menjadi bagian dari kemajuan ekowisata dan kelanjutan lingkungan yang baik. Kami bangga menjadi warga Indonesia dan dunia yang bertanggung jawab terhadap alam,” ujar Yozua Makes selaku CEO & Founder Plataran Indonesia.

Baca Juga :  Wawali Arya Wibawa Buka Lomba Mancing Air Deras di Aliran Bendungan Tukad Mati, Banjar Umadui

Bertepatan dengan momentum Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dan bertempat di Hutan Kota by Plataran, secara simbolis kerjasama ini diresmikan dengan penanaman pohon oleh antara lain Yozua Makes – CEO & Founder Plataran Indonesia Group, Arfan Arlanda – CEO & Founder Jejakin, Narendra Makes – Project Manager Legenda Khatulistiwa, Dr. Ir. Wiratno, MSc. – Mantan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Darwin Cyril Noerhadi – President Commissioner ROXI, Edwin Gerungan – President Commissioner Melchor Group Indonesia, Fachry Thaib – Komisaris Melchor Group Indonesia, dan Artika Sari Devi – Puteri Indonesia 2004.

“Percepatan aksi iklim memang urgent untuk dilakukan. Saya sempat mengunjungi Plataran Menjangan, bukan hanya oleh keindahan alam, fasilitas, dan pelayanan di resor, tapi juga bagaimana Plataran mengelola sekaligus menjaga kawasan tersebut dengan cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kegiatan menanam pohon endemik dan terumbu karang sebagai bagian pelestarian ekosistem bawah laut, rasanya sangat pantas kalau Plataran Menjangan disebut sebagai Eco Sustainable Development Destination,” ujar Artika Sari Devi, Puteri Indonesia 2004 dan environmentalist.

Baca Juga :  Marak Modus Penipuan dengan File APK Mengancam Warga Bali

Sebelumnya, 77 bibit pohon, antara lain pohon Eucalyptus Rainbow, Terompet Emas, dan Ketapang Biola telah ditanamkan di seluruh business units Plataran Indonesia dari Jakarta, Borobudur, Bromo, Bali, dan Komodo, dengan total estimasi penyerapan karbon dari bibit-bibit mencapai 1.200kg/pohon/tahun. Upaya carbon offsetting ini telah dijalankan oleh Plataran sejak kuartal empat tahun 2021, yakni dimana untuk setiap tamu yang menginap di resor Plataran maupun yang melakukan perhelatan di restoran Plataran, satu pohon secara otomatis ditanamkan di area konservasi alam Plataran Menjangan, Taman Nasional Bali Barat.

Selain kerjasama dengan Jejakin, pada tanggal 17 Agustus 2022 Plataran juga mengenalkan sebuah eco-platform; Legenda Khatulistiwa, sebuah hub yang bertujuan mengedukasi dan mempertemukan antara wisatawan, penyedia layanan, dan komunitas pegiat ekowisata. (aar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News