olahan lidah buaya unud
Mahasiswa KKN – PPM XXV Unud Mengidentifikasi Produk Olahan Lidah Buaya dan Rumput Laut Menjadi Potensi UMKM di Desa Batununggul. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, KLUNGKUNG – Selain dikenal dengan potensi wisata alam, Kecamatan Nusa Penida juga memiliki potensi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang jika dibina dengan baik maka akan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat lokal Nusa Penida.

Tim KKN Desa Batununggul mengidentifikasi beberapa potensi usaha yang terdapat di Desa Batununggul, yaitu Produk Olahan Lidah Buaya (aloe vera) dan produk olahan rumput laut yaitu kerupuk rumput laut. Produk olahan lidah buaya ini dikelola oleh Kelompok Tani Abyudaya yang diketuai oleh Suretsa.

Kelompok Tani Abyudaya sendiri memiliki berbagai macam produk olahan berbahan dasar utama lidah buaya, diantaranya yaitu ada sabun cair, sabun batang, cuci piring dan teh.

“Bahan lidah buaya sendiri didapatkan langsung dari kebun yang dimiliki kelompok tani tersebut, sedangkan berbagai macam bahan lainnya dibeli dari toko yang berada di Denpasar atau secara online,”ungkap Suretsa.

Baca Juga :  Sekda Dewa Indra Harap SMK Fest 2024 Jadi Wadah Siswa/i SMK Unjuk Prestasi dan Talenta

Segala aktivitas produksi yang dilakukan oleh Kelompok Tanu Abyudaya masih dilaksanakan secara manual, maka dari itu tim KKN Desa Batununggul mencoba memberikan solusi, terutama kepada hal yang menjadi perhatian utamanya, yaitu menyempurnakan kemasan produk, membuat formulasi sabun batang baru, serta ikut berpartisipasi langsung dalam pembuatan body lotion.

Setelah dirasa layak untuk dipasarkan, tim KKN Desa Batununggul mulai untuk melakukan pemasaran produk baik secara door to door maupun secara online.

Latar belakang produk olahan rumput laut di Desa Batununggul berawal dari berkurangnya pendapatan masyarakat akibat dari pandemi Covid – 19 dan masyarakat mulai kembali kepada sektor pertanian. Akibat daripada itu, Dinas Kelautan dan Perikanan berinisiatif dan didukung oleh potensi perairan di Desa Batununggul, membuat pelatihan tentang produk olahan rumput laut yang didukung dengan sangat antusias oleh masyarakat yang menghasilkan Kelompok Produksi Rumput Laut Putri Segara Sari yang masih dikelola aktif oleh Bu Libra.

Bahan utama kerupuk ini yaitu rumput laut ditanam langsung oleh Ibu Libra dan kelompok di pinggir pantai Desa Batununggul serta telah memiliki nomor izin Produksi Industri Rumah Tangga. Kerupuk ini tidak hanya dikenal oleh masyrakat sekitar, tetapi juga pernah dikirim ke berbagai kota diantaranya seperti Malang dan Blitar.

Tim KKN Desa Batununggul mencoba untuk menyempurnakan kemasan produk kerupuk rumput laut sesuai dengan keinginan Ibu Libra. Awalnya kemasan produk menggunakan plastic ziplock dengan sticker yang mudah rusak apabila terkena tetesan air, untuk itu tim mencoba sebuah inovasi dengan menawarkan kemasan plastic ziplock yang di sablon langsung.

Baca Juga :  Kwarcab Badung Tempa Generasi Muda Tangguh Lewat Dianpinru dan Dianpinsat 2024

Tak hanya memperbaiki kemasan, tim juga ikut turun langsung belajar membuat kerupuk hingga ke proses pengemasan dan penjualan, yang dilakukan secara door to door maupun secara online. (unud.ac.id/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News