Bupati Giri Prasta
Bupati Giri Prasta saat menghadiri Upakara Nyekah Masal Kinambulan, Nugtug Kelihan, Metatah Lan Metelu Bulanan/Mepetik Desa Adat Pangsan, Rabu (27/7/2022). Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, menghadiri Upakara Nyekah Masal Kinambulan, Nugtug Kelihan, Metatah Lan Metelu Bulanan/Mepetik Desa Adat Pangsan, Rabu (27/7/2022) bertempat di Jaba Pura Dalem Desa Adat Pangsan, Desa Pangsan, Kecamatan Petang, Badung. Dalam kesempatan ini turut mendampingi Anggota DPRD Badung, I Gusti Agung Ayu Inda Trimafo Yudha, Kepala Disbud Badung, I Gede Eka Sudarwitha, Plt Camat Petang, I Gusti Bagus Adi Parwata, Perbekel Desa Pangsan I Made Gantiana, serta tokoh masyarakat setempat. Upacara Nyekah Masal Kinambulan dibantu Dana BKK Oleh Pemerintah Kabupaten Badung sebesar Rp400.000.000

Dalam Sembrama wecananya Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta memberikan apresiasi dan dukungan atas semangat persatuan yang telah ditunjukkan krama desa adat pangsan untuk melaksanakan yadnya bersama-sama sebagai wujud dharmaning leluhur. Bupati menekankan pentingnya karya Pitra Yadnya Kinembulan dan Manusa Yadnya tersebut, menurutnya upacara pitra yadnya/atiwa-tiwa, atma wedana dan sarwa prakerti ini merupakan sebuah sarana upacara untuk menyucikan atma sehingga menjadi dewa hyang guru dan melinggih di merajan rong tiga.

Baca Juga :  Dukung Penyelenggaraan WWF Ke-10, Pemprov Bali Akan Gelar Upacara Segara Kerthi

Banyaknya rangkaian dari upacara nyekah yang patut dilaksanakan oleh krama sebagai peserta nyekah, mulai dari ngangget don bingin, murwa daksina, meprelina puspa, meajar-ajar dan terakhir mamitang ke pura dalem dan ngelinggihang di masing-masing merajan. Diharapkan pula pelaksanaan karya sesuai sastra agama Hindu serta yang terpenting guyub ring pasemetonan. Serta pelaksanaan karya atiwa tiwa, atma wedana lan sarwa prakerti ini, beberapa hal yang patut dipahami, seperti dari murwa daksina dengan menggunakan sapi gading atau sapi selem batu, yang akan mengantarkan atma menuju surga. Selain itu dalam prosesi meajar-ajar ada yang disebut catur loka pala. Meajar-ajar ke Utara di Pura Beratan, Barat ke Batu Kau, Selatan ke Uluwatu, dan Timur ke Goa Lawah. Yang terakhir dan utama adalah saat ngelinggihang disebut Dewa Pratista bermakna menyatukan bumi dengan langit dengan konsep padu muka.

“Saya berharap semua prosesi upacara tersebut dapat diikuti oleh semua keluarga sebagai tanggung jawab serta wujud bakti kita kepada leluhur yang diupacarai, serta proses karya ini berjalan dengan lancar labda karya sida sidaning don,” pungkasnya.

Baca Juga :  Wawali Arya Wibawa Hadiri Karya Melaspas Kori Agung dan Candi Bentar Pura Puseh Desa Adat Pedungan

Sementara Itu Manggala karya I Gusti Putu Sara, menyampaikan terima kasih kehadiran Bupati Badung bersama undangan lainnya. Dilaporkan masyarakat Desa Adat Pangsan melaksanakan Upakara Nyekah Masal yang diikuti 35 Sawa, Metatah/Potong Gigi 52 orang, dan Metelu Bulanan 30 orang. Dimana puncak upakara Nyekah masal ini pada Wrespati Kliwon Merakih, Tilem Sasih Kasa, 28 Juli 2022.

Dan lebih lanjut Bendesa Adat Pangsan Ida Bagus Suryadarma, menambahkan Upacara Upakara Nyekah Masal ini, terlaksana atas kesepakatan bersama Krama Desa Adat Pangsan untuk melaksanakan upacara ini dengan tujuan membersihkan orang yang sudah meninggal setelah diaben atau di kremasi dan sekarang kelanjutan upacara Nyekah ini dengan tujuan membersihkan/menyucikan atma sehingga menjadi dewa hyang guru dan bisa dilinggihkan di merajan rong tiga masing-masing keluarga yang di upacarai.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News