Siswa Keracunan
Pasien keracunan yang sedang berada di RSUD Buleleng. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – Hasil pemeriksaan sementara di RSUD Buleleng terhadap 101 siswa sekolah menengah pertama (SMP) Negeri Satu Atap II Kubutambahan yang sebelumnya diduga keracunan. Terungkap bahwa ada sebanyak 58 siswa dinyatakan bergejala sedang ringan, 2 bergejala sedang berat, dan 41 sisanya bergejala ringan.

Dirut RSUD Buleleng, dr. Putu Arya Nugraha menyampaikan dari hasil pemeriksaan sementara tim medis di RSUD Buleleng kepada 101 siswa didapat hasil 58 siswa dinyatakan bergejala sedang ringan, 2 bergejala sedang berat, dan 41 sisanya bergejala ringan.

Baca Juga :  Pemkab Buleleng dan Pemkab Badung Bersinergi Dalam Pembangunan

“Untuk di sini (RSUD) tapi yang lainnya masih belum kami dapatkan hasilnya, intinya angka masih berjalan untuk data,” ujarnya usai melakukan pengecekan pasien Sabtu (4/6/2022).

Menurut dr. Arya, gejala keracunan makanan memiliki karakteristik utama diantaranya mual dan muntah. Keduanya terjadi disebabkan karena tubuh manusia memiliki respon mengeluarkan sesuatu yang tidak baik atau racun dari dalam tubuh.

Ia pun menambahkan sebetulnya kasus mual dan muntah banyak itu bisa dikategorikan bergejala sedang hingga berat dengan ciri-ciri badan dehidrasi, lemas, tekanan darah mulai turun. Maka dengan ciri itu pasien perlu dilakukan rawat inap untuk semalam atau dua malam.

“Jadi sebetulnya kalau mual muntahnya sedikit tentu dia bergejala ringan dan tidak perlu lagi dilakukan observasi atau rawat inap. tapi kalau bergejala sedang berat maka harus dirawat dulu,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pemkab Buleleng Kembali Laksanakan Lomba Napak Tilas Berhadiah Puluhan Juta Rupiah

Sementara itu melihat banyaknya pasien, dr. Arya memastikan Sumber Daya Manusia (SDM) telah cukup. Pihaknya pun hingga meminta petugas yang sebelumnya berjaga sore untuk ikut membantu bersama seluruh perawat yang ada. Sedangkan dntuk dokter dikatakan Arya sudah mencukupi apalagi ditambah dokter muda yang membantu observasi

“Jadi untuk SDM sudah mencukupi, meskipun harus menahan petugas yang dapat jaga sore untuk sekarang,” kata dr. Arya.(dar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News