fkh unud
Serap Masukan Stake Holder, FKH Unud Gelar Workshop. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Unit Pengembangan Pembelajaran dan Penjamin Mutu (UP3M) Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Udayana mengadakan Workshop Revitalisasi Visi dan Misi serta Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana secar hybrid, Selasa (28/6/2022) bertempat di ruang sidang lantai 1 Gedung FKH Unud Denpasar.

Kegiatan Workshop ini bertujuan untuk menyerap aspirasi dari para stake holder mengenai kebutuhan pengguna pada saat ini. Kegiatan ini mengundang para Dosen di lingkungan FKH Unud dan menghadirkan narasumber dari berbagai bidang mulai dari Akademisi hingga Praktisi.

Para narasumber yang dihadirkan adalah: Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, MS (Guru besar Fakultas Peternakan Unud), drh. Soeharsono, DTVS., Ph.D (Peneliti dan Mantan kepala BBVet Denpasar), Drh. I Dewa Made Anom (Dokter Hewan Praktisi), Drh. I Gede Asrama, MMA. (Kabid Keswan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung), drh. I Ketut Wirata, M.Si (Kepala BBVet Denpasar).

Kegiatan Workshop diawali dengan sambutan oleh Dekan FKH Prof. Dr. drh. I Nyoman Suartha, M.Si. Dalam sambutannya Prof. Suartha menyampaikan terima kasih kepada seluruh narasumber yang hadir untuk menyampaikan masukan kepada FKH pada workshop ini.

“Pengembangan dan Revitalisasi Visi, Misi dan RIP Fakultas ini harus rutin dilakukan untuk mengevaluasi kurikulum yang ada apakah sudah sesuai dengan kebutuhan pasar serta perkembangan jaman,”Ungkapnya.

Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan oleh narasumber yang dimulai dari drh. Soeharsono mengenai tantangan dokter hewan sebagai profesi yang dimoderatori oleh drh. Romy Muhammad Dary Mufa, S.K.H., M.Si. drh. Soeharsono menekankan mengenai peran dunia kedokteran hewan dalam menyikapi penyakit-penyakit yang berkembang di dunia pada saat ini seperti penyakit ASF, PMK, maupun Rabies yang menjadi hot issue pada saat ini. Lebih lanjut drh. Soeharsono menambahkan harapannya agar lulusan kedokteran hewan kedepan dapat semakin banyak berkontribusi dalam menghadapi issue-issue global.

Baca Juga :  Disdikpora Badung Tingkatkan Pemahaman Pengelolaan Dana BOS untuk SMP

Selanjutnya Penyampaian materi oleh Prof. Dr. Ir Gede Mahardika, M.P dengan topik Visi, Misi dan Rencana Pengembangan Unud. Prof. Mahardika memaparkan bagaimana penyusunan Visi, Misi dan Rencana Pengembangan pada tingkat Universitas. Visi dan Misi Universitas inilah yang akan diturunkan menjadi Visi, Misi Fakultas.

“ Rencana Pengembangan Universitas Udayana kedepannya yang diharapkan Fakultas Kedokteran Hewan Unud bisa mengikutinya,”pungkasnya.

drh. I Dewa Made Anom dalam pemaparan selanjutnya menyampaikan mengenai Visi dan Misi dokter hewan praktisi. drh. Anom menjelaskan mengenai syarat-syarat dalam menjadi dokter hewan praktisi.

Baca Juga :  Sambut Hardiknas Tahun 2024, Ayu Kristi Arya Wibawa Buka Workshop Peningkatan Kompetansi Guru PAUD

“khususnya dalam pengembangan Rumah Sakit Hewan Universitas Udayana agar bisa semakin berkembang dan menjadi pusat rujukan dokter hewan di seluruh Bali,”terang Made Anom.

Pengembangan RSHP FKH Unud terutama dari SDM maupun Sarpras dapat membantu para dokter hewan di sekitar Bali dalam melakukan pemeriksaan khususnya pemeriksaan penunjang seperti penggunaan alat diagnostic yang advance. Selain itu dengan menjadi pusat rujukan maka kasus-kasus yang didapat mahasiswa bisa jauh lebih banyak dan bervariasi.

Sesi berikutnya merupakan pemaparan oleh drh. I Gede Asrama, MMA. Mengenai peran dan fungsi dokter hewan di pemerintahan yang dimoderatori oleh drh. Putu Devi Jayanti, S.K.H., M.Sc. drh. Gede Asrama menyampaikan bagaimana peran seorang dokter hewan di bidang pemerintahan khususnya di Kabupaten Badung. Peran dokter hewan di bidang pemerintah telah diatur oleh Otoritas Veteriner. Khususnya di Kabupaten Badung, dokter hewan berada pada Dinas Sosial, Dinas Perikanan dan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung. Dokter hewan bergerak pada berbagi sektor dalam pengendalian kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner.

Pemateri terakhir adalah drh. I Ketut Wirata, M.Si yang dimoderatori oleh drh. I Wayan Masa Tenaya, M.Phil, Ph.D. membawakan topik mengenai SDM Dokter Hewan di BBVet Denpasar. drh. Wirata menyampaikan tentang Medik Veteriner yang berada pada BBVet Denpasar yang dimana BBVet Denpasar merupakan UPT di bawah Kementerian Pertanian yang beroperasional di Bali, NTB dan NTT. Secara garis besar Medik Veteriner pada BBVet Denpasar dibagi menjadi 2 yaitu bidang administrasi dan laboran laboratorium. Sebaran medik veteriner di BBVet Denpasar lebih banyak di bidang Laboran pada laboratorium.

Baca Juga :  Dies Natalis Ke-46 Politeknik Pariwisata Bali, Ajak Semua Civitas Perkuat Kebersamaan

“Sebagai seorang medik veteriner di bidang pemerintahan maka seorang dokter hewan harus memiliki beberapa kompetensi seperti kompetensi teknis, kompetensi manajerial dan kompetensi sosiokultural,”bebernya.

Dengan diadakannya kegiatan workshop ini, masukan-masukan dari para stake holder akan dianalisa dan dirumuskan menjadi acuan dalam merevitalisasi visi – misi dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana serta dasar dalam menyusun Rencana Induk Pengembangan Fakultas. “Masukan-masukan dari para stakeholder sangat membantu kita dalam memetakan kebutuhan pasar maupun keilmuan yang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini maupun kedepannya” ungkap Dr. drh. Ni Nyoman Werdi Susari, M.Si selaku ketua UP3M FKH Unud di akhir acara.(unud.ac.id/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News