keracunan massal
Sejumlah siswa SMP Satu Atap II Kubutambahan yang menjalani perawatan usai menjadi korban keracunan massal. Sumber Foto : dar/bpn

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – Satreskrim Polres Buleleng telah menerima laporan hasil pemeriksaan terhadap sampel nasi bungkus, snack dan muntahan siswa di SMPN Satu Atap II Kubutambahan yang mengalami keracunan massal pada Sabtu (4/6/2022) lalu. Hasil laboratorium ternyata dari ketiga sampel menyatakan tidak ada yang ditemukan jika ketiganya menjadi penyebabkan keracunan massal.

Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya menyebutkan bahwa hasil pemeriksaan terhadap sampel makanan dan muntahan siswa tidak diketemukan indikasi sebagai penyebab para siswa mengalami keracunan massal itu. Akan tetapi untuk selanjutnya pihak kepolisian akan melakukan pengembangan lebih mendalam terhadap kasus keracunan ini.

Baca Juga :  Masuki Usia ke-420, Begini Tanggapan Masyarakat Kota Singaraja

“Tidak ditemukan adanya indikasi bahwa makanan yang dikonsumsi itu membuat siswa keracunan karena hasil dugaan itu nihil,” jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (28/6/2022).

Untuk mencari penyebab pasti keracunan massal ini, usai keluarnya hasil pemeriksaan dari laboratorium polisi pun masih belum bisa menentukan siapa yang bertanggung jawab atas insiden keracunan massal tersebut. Sebab usai pemeriksaan tujuh orang saksi dan hasil dari laboratorium polisi masih mencari penyebab pasti peristiwa itu.

Kemudian untuk para saksi yang telah diperiksa dan dimintai keterangan oleh pihak penyidik yakni dari guru, siswa, penjualan makanan, dan penjual Snack.

“Belum ada ditemukan sebagai orang yang bertanggung jawab atas peristiwa keracunan massal ini. Untuk sementara saksi sudah cukup dan belum ada rencana penambahan saksi, kasus masih kita kembangkan,” imbuh AKP Gede Sumarjaya.(dar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News