pasca unud
Focus Group Discussion (FGD) Pedomik Magister dan Doktor. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Pascasarjana Universitas Udayana mengadakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan materi pembahasan Penyusunan Buku Pedoman Akademik (Pedomik) Program Magister dan Doktor. Kegiatan FGD ini berlangsung di Aula Pascasarjana Unud, Rabu (15/6/2022).

Acara ini turut mengundang para Dekan, Koordinator Program Studi Magister dan Doktor serta dibuka oleh Rektor Universitas Udayana Prof.Dr.Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng.IPU.

“FGD ini dilaksanakan dengan harapan agar ada pedoman akademik ini komprehenship dan prospektif. Perlu diperhatikan Pedomik disesuaikan dengan peraturan terbaru sehingga perlu banyak penyesuaian (Permendikbud No. 3 tahun 2020). Pedomik dirancang untuk mencapai standar unggul (poin 4). Namum pada bagian-bagian tertentu cukup poin 3 karena syarat unggul cukup 3.61,” jelas Prof Antara.

Direktur Pascasarjana Prof. Ir. Linawati, M.Eng.Sc., Ph.D., mengatakan Buku Pedoman Akademik ini menjadi acuan semua civitas akademika Magister dan Doktor dalam segala proses kegiatan akademik. Pedoman Akademik merupakan suatu hal yang penting untuk peningkatan mutu suatu pendidikan.

Baca Juga :  Pastikan Keamanan Wilayah, Kelurahan Peguyangan Gelar Pendataan Duktang dan Sambangi Rumah Penduduk yang Mudik

“Selain itu juga merupakan salah satu perangkat/kelengkapan akademik bagi mahasiswa dan akademika lainnya, dalam rangka memberikan suatu Pedoman bersama, untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan akademika dan kemahasiswaan di Universitas Udayana,” terang Prof Linawati.

Menurutnya Buku Pedoman ini juga harus bisa mendorong mahasiswa agar dalam proses perkuliahannya menjadi lebih terarah secara efektif dan efisien serta nantinya dapat menghasilkan alumni yang kompetitif dan unggul.

Dalam acara sesi diskusi, tim FGD menyampaikan poin yang akan dibahas dalam kegiatan FGD. yaitu menyangkut Masa Studi, Sanksi, Tahapan Proses, Komunikasi Mahasiswa, Suasana Akademik, daya tampung, by research dan  by cost.

“Keberhasilan study adapun yang menjadi pemikiran, kita tidak bisa membuat pedoman akademik yang perfect untuk semua karena kebhinekaan dari program studi. Yang dimaksud dari kebhinekaan disini ada program studi yang sepi peminat dan ada juga yang ramai peminat dan kami harus mengakomodir itu dan juga kami harus memperhatikan akreditasi,” ucap Direktur Pascasarjana.

Rektor Unud memberi tanggapan ingin S2 dan S3 khususnya S3 beranjaklah by research tdk harus by cost, kalau bisa langsung ke lab begitu menyelesaikan semester 1.

Baca Juga :  Biznet dan BMWCCI Bali Gelar NgabubuRUN  

Rektor menambahkan untuk mempermudah mahasiswa tamat namun mengabaikan kualitas itu yang salah bagi saya. Jangan mengatakan yang berkualitas itu menghambat itu salah, supaya kita lancar syaratnya kita turunkan itu juga salah.

Focus Group Discussion (FGD) ini sangat interaktif dan membahas berbagai hal terkait persiapan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan Pedoman Akademik Magister dan Doktor. Sesi tanya jawab juga berlangsung lancar. Berdasarkan hasil diskusi, TIM Pedoman Akademik akan mempertimbangkan berbagai hal yang disarankan, di mana disesuaikan dengan visi program dan kompetensi yang dimiliki. Akhirnya, acara kunjungan dalam rangka FGD selesai dan diakhiri dengan penutup serta sesi foto bersama.(unud.ac.id/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News