Katarak
Raih Doktor Usai Kaji Callisto Eye Operasi Katarak. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, YOGYAKARTA – Mahasiswa program doktor UGM, dr. Setiyo Budi Riyanto SpM(K), berhasil meraih gelar doktor dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM.

Gelar tersebut diraih usai mempertahankan disertasi berjudul Akurasi dan Efektivitas Penentuan Aksis Iol Torik Pada Meridian Kornea Antara Metode Manual Biomikroskopi Slit Lamp Terhadap Callisto Eye® Image Guided System Pada Operasi Katarak Dengan Teknik Fakoemulsifikasi, Senin (23/5/2022).

Dokter mata di JEC Eye Hospitals & Clinics, Jakarta ini menyampaikan katarak masih menjadi persoalan kesehatan dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit ini masih menjadi penyebab terbesar kebutaan di tanah air. Kebutaan jenis ini bisa ditekan melalui operasi dengan ekstraksi lensa katarak dan implantasi lensa intraokular (IOL).

Sejak tahun 2014, lanjutnya, CALLISTO eye® telah banyak digunakan di negara-negara Eropa sebagai pemandu pada saat operasi katarak dan alignment pada implantasi IOL torik. CALLISTO eye® menggabungkan biometri dan digital dalam memberikan gambaran yang akurat dan operasi yang aman bagi pasien.  Namun demikian biaya tergolong tinggi.

Baca Juga :  HOAKS! Bumi Akan Gelap pada 8 April 2024

“Untuk mengatasi kendala tingginya biaya CALLISTO eye®, pengukuran secara manual juga dapat dilakukan,” ungkapnya.

Ia menjelaskan untuk menentukan rumus perbandingan antara slit lamp dan CALLISTO eye® yang tepat dan akurat, tentu diperlukan perbandingan antara kedua metode. Apabila rumus ini telah ditentukan, maka penggunaan slit lamp diperkirakan mampu menentukan penentuan aksis astigmatisme untuk pemasangan IOL torik dengan ketepatan yang akurat. Oleh karena itu ia melakukan studi untuk menentukan akurasi dan efektivitas penentuan kesejajaran aksis IOL torik pada meridian kornea dengan menggunakan biomikroskop slit lamp dan CALLISTO eye®.

Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui penentuan aksis pada implantasi IOL torik dengan menggunakan metode image guided system CALLISTO eye® dan manual slit lamp diuji adalah akurat. Lalu, tajam penglihatan tanpa koreksi pasca operasi katarak dan astigmatisme pada image guided system CALLISTO eye® lebih baik dibandingkan manual slit lamp.

Temuan lain menunjukkan adanya perbedaan luaran dan pengukuran kesejajaran aksis antara metode manual slit lamp dibandingkan dengan metode image guided system CALLISTO eye®. Sementara tidak ada faktor-faktor yang memengaruhi luaran pemasangan IOL  torik antara image guided system CALLISTO eye® dan manual slit lamp.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News