BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Tingkat partisipasi publik terhadap isu-isu sipil yang tinggi, mampu menjadi katalisator perubahan tatanan kehidupan bermasyarakat ke arah yang lebih baik.
Pemerintah Provinsi Bali, lewat BASAbali Wiki berupaya untuk menggunakan wadah digital di tingkat akar rumput untuk meminta saran kepada masyarakat mengenai cara apa yang dapat dilakukan pemerintah untuk membantu meningkatkan potensi masing-masing desa di Provinsi Bali.
BASAbali Wiki adalah sebuah organisasi yang terbentuk dari komunitas para akademisi, seniman, advokat, mahasiswa dan cendekiawan yang telah bekerja bersama-sama untuk membuat sebuah platform yang dapat digunakan publik untuk berbagi, berdebat, menyimpan, dan menyoroti topik penting di kalangan masyarakat.
Sejak 2014, platform yang telah digunakan oleh lebih dari 2,5 juta orang ini, memiliki bagian khusus dalam ruang komunitas digital untuk memasukkan berbagai informasi seputar biografi para tokoh Bali, informasi seputar Covid-19, masukan dari para generasi milenial, dan masih banyak lagi.
Sebagai bagian dari kompetisi Wikithon Partisipasi Publik platform digital BASAbali Wiki digunakan oleh pemerintah secara khusus untuk meminta masukan publik tentang berbagai kegiatan pemerintah lewat kompetisi Wikithon Partisipasi Publik.
Menyambut kegiatan tersebut, BASAbali wiki mengadakan kegiatan sosialisasi dan workshop wikithon partisipasi publik Ngwangun Desa bersama Pasikian Yowana Provinsi Bali dan Influencer Bali, Mamed Wedanta.
Workshop Wikithon Partisipasi Publik diadakan pada Jumat (8/4/2022) mulai pukul 11.00 WITA-13.00 WITA bertempat di aula gedung Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali dan dihadiri oleh perwakilan Sekaa Truna Truni (STT) se-Bali.
Wikithon Partisipasi Publik Ngwangun Desa diadakan mulai tanggal 26 Maret 2022 hingga 16 April 2022 dalam bentuk lomba membuat video singkat mengenai potensi desa tempat tinggal masing-masing. Karya yang masuk nantinya akan dinilai langsung oleh Perwakilan Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali, Manggala Utama Pasikian Yowana Bali, Ida Dwagung Lesmana, S.H., M.Kn., dan Influencer dan Content Creator Bali, Mamed Wedanta.
Perwakilan Panitia Wikithon BASAbali Wiki, I Kadek Agus Juniantara menjelaskan, Wikithon ini diharapkan jadi acara yang menarik perhatian muda-mudi Bali untuk melestarikan Bahasa Bali dengan cara yang unik.
“Terkait kegiatan workshop BASAbali bersamaPasikian Yowana Bali, kami mengucapan terima kasih atas fasilitas dan kolaborasinya bersama, diawali dari kegiatan ini diharapkan kegiatan seterusnya dapat bergandengan bersama untuk Bali yang ajeg,” ujar Agus Juniantara.
Para juri tersebut nantinya akan memberikan menilai, termasuk memberi masukan atau komentar terhadap karya peserta untuk meyakinkan peserta bahwa karya mereka benar-benar didengarkan oleh para pemangku kebijakan. Masyarakat nantinya juga akan diminta untuk memberikan komentar dan voting terhadap entri pilihan mereka.
Ketua Dewan Pembina Yayasan BASAbali Wiki, Drs. I Gde Nala Antara, M.Hum., mengatakan Wikithon BASAbali Wiki diharapkan mampu menjadi wadah bagi anak muda Bali untuk menyampaikan ide, saran, dan gagasannya mengenai pembangunan desa tempat tinggal mereka.
“Wikithon menjadi penghubung aspirasi Anak Muda Bali dengan pemerintah. Workshop yang diadakan bersama Pasikian Yowana Bali mampu menjadi pengantar awal bahwa suara anak-anak muda Bali lah yang sangat penting sebagai katalisator perubahan tatanan kehidupan bermasyarakat termasuk pembangunan desa yang lebih baik,” ungkap Nala Antara.
Pemenang Wikithon akan diumumkan pada 24 April 2022. Lewat kegiatan ini, BASAbali Wiki bertujuan untuk menginspirasi terciptanya debat sipil yang konstruktif dan produktif tentang isu-isu publik termasuk masukan demi kemajuan desa di Bali.
Sementara itu, Manggala Utama Pasikian Yowana Provinsi Bali, Ida Dwagung Lesmana, S.H., M.Kn., menjelaskan para yowana dapat berjalan beriringan dengan Pemerintah Provinsi Bali melalui kompetisi Wikithon BASAbali Wiki.
“Dengan ini, maka kita bisa bersama-sama mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Lokal Bali sesuai dengan arah kebijakan dan program pemerintah Provinsi Bali,” ucap Ida Dwagung Lesmana.
Proyek ini akan dilaksanakan dalam kurun waktu 3 tahun ini dan sedang mengembangkan hal serupa di Makassar, Sulawesi Selatan bersama Rumata Art Space sebagai mitra.(bpn)
