Seniman Russia dan Ukraina
Kolaborasi Seniman Russia dan Pengusaha Ukraina, Kirim Pesan Perdamaian Dunia dari Bali. Sumber Foto : aar/bpn

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Seniman Rusia, Pokras Lampas, berkesempatan untuk menorehkan kaligrafi terbesar di Indonesia. Kaligrafi bertemakan perdamaian ini dilukis di atap vila seluas 980 m2 milik pebisnis properti asal Ukraina, Alex Stefan. Karya yang bertajuk ‘World United’ ini dibuat dalam lima bahasa–Rusia, Ukraina, Inggris, Indonesia, dan Tiongkok.

Alex Stefan mengatakan, karya yang bertemakan perdamaian ini dinilai cocok untuk ditorehkan saat ini, di tengah situasi dunia yang sedang tidak menentu, terutama karena adanya ketegangan militer diantara negara Rusia dan Ukraina.

Baca Juga :  Rektor Unud Terima Audiensi Jajaran AMSI Bali, Dukung Kolaborasi untuk Sebarkan Informasi Baik

Bali secara khusus dipilih karena letaknya yang strategis sebagai tempat berkumpul berbagai orang dari mancanegara, mulai dari wisatawan, insan kreatif, dan pebisnis. Di tengah pandemi yang sedang berlangsung, pengunjung dari mancanegara tetap berupaya dapat mengunjungi Pulau Dewata ini.

“Dimanapun kita berada, perlu diingat bahwa dunia ini satu meskipun kita berasal dari negaradengan budaya yang berbeda-beda. Saya melukis ‘МИР ЕДИН’ (Mir Yedin) yang berarti World United atau Dunia Bersatu dalam lima bahasa agar semua orang yang melihatnya bisa membawa makna dari kata-kata ini kedalam hati,” ucap Pakras Lompas dalam Bahasa Inggris, yang mengaku senang bisa melukis diatas atap properti Alex Villas yang lokasinya strategis, sehingga bisa dilihat dari berbagai sisi.

Baca Juga :  FPRB Tanjung Benoa Beberkan Implementasi 12 Indikator Tsunami Ready di Barcelona

Alex juga menegaskan bahwa sebagai pebisnis asal Ukraina, dirinya tidak menginginkan perang.

Yuana Rochma Astuti selaku Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia sangat mengapresiasi dalam pelukisan kaligrafi bertemakan perdamaian ini.

“Indonesia, dan khususnya Bali, tentu sangat mendukung upaya perdamaian yang saat ini sedang diusahakan berbagai pihak. Karena itu, kami sangat mengapresiasi bentuk seni ini sebagai perwujudan dari keinginan rakyat dari seluruh dunia akan perdamaian,” tutupYuana. (bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News