BALIPORTALNEWS.COM, BANGLI – Dalam Rangka mendukung program Pemerintah Provinsi Bali yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan Dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Satra Bali, Yowana Desa Adat Tamanbali, Desa Tamanbali, menggelar acara Bulan Bahasa Bali IV tahun 2022 dengan tema ‘Danu Kerthi Gitaning Toya Ening’ pada Sabtu (12/2/2022).
Kegiatan yang dilaksanakan di Gor Desa Tamanbali tersebut dihadiri oleh Bendesa Madya MDA Kabupaten Bangli, I Ketut Kayana, Bendesa Alitan Kecamatan Bangli, I Gusti Made Oka, Perbekel Desa Tamanbali, Babinsa, Babinkamtibmas, Bendesa Adat Tamanbali beserta Perangkat Desa Adat, Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Bangli, Kelian Banjar Adat se-Desa Adat Tamanbali, Peserta Lomba Bulan Bahasa Bali, serta undangan lainnya.
Ketua Panitia Bulan Bahasa Bali Desa Adat Tamanbali, Sang Kompiang Dipa Juliartana dalam laporannya menyampaikan kegiatan Bulan Bahasa Bali tahun ini dilaksanakan selama dua hari dengan tema ‘Danu Kerthi Gitaning Toya Ening’.
“Bulan Bahasa Bali kali ini melaksanakan tujuh perlombaan diantaranya, Lomba Nyurat Aksara Bali, Ngewacen Aksara Bali, Nanding Banten Gebogan, Mekarya Sate Galungan, Utsawa Dharma Gita, Satua Bali, serta Lomba Musikalisasi Puisi yang diikuti oleh anggota Yowana Desa Adat Tamanbali, dan khusus untuk Mesatua Bali diikuti oleh Paiketan Krama Istri (PAKIS),” ujar Sang Dipa, Sabtu (12/2/2022).
Sang Dipa Juga menambahkan terkait sumber dana dalam kegiatan ini adalah dari Bantuan Keuangan Semesta Berencana Pemerintah Provinsi Bali serta donatur dari para sponsor pengusaha yang ada di wilayah Desa Tamanbali.
Bendesa Adat Tamanbali, Sang Kompiang Suarjaksa dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh anggota Yowana Desa Adat Tamanbali yang setiap tahunnya secara rutin melaksanakan kegiatan Bulan Bahasa Bali.
“Semoga dengan dilaksanakan kegiatan ini mampu menambah wawasan masyarakat khususnya generasi muda dalam bidang budaya dan sastra, lebih mempererat rasa persaudaraan serta mampu mempertahankan bahasa bali sebagai bahasa ibu, warisan leluhur yang harus kita jaga kelestarianya bersama,” tegas Suarjaksa.
Sementara itu Bendesa Madya MDA Kabupaten Bangli, I Ketut Kayana dalam sambutannya menyampaikan sesuai tema bulan bahasa tahun ini ‘Danu Kerthi Gitaning Toya Ening’ yang memiliki makna air sebagai sumber kehidupan, begitu juga dalam kehidupan, kita harus selalu belajar agar ilmu pengetahuan selalu mengalir layaknya air yang tidak pernah surut memberikan penghidupan bagi bumi ini.
Pihaknya juga menambahkan dalam era globalisasi seperti saat ini, Yowana harus menjadi garda terdepan dalam pelestarian bahasa Bali.
“Dengan diselenggarakanya kegiatan bulan bahasa bali di setiap tahunnya kami harapkan masyarakat lebih mencintai bahasa Bali, lebih banyak menggunakan bahasa Bali dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bahasa Bali selalu terjaga kelestariannya,” tutupnya.(ana/bpn)
