Nvidia
Logo Nvidia. Sumber Foto : nvidia.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Raksasa pembuat chip Nvidia menjadi korban serangan siber yang memengaruhi beberapa sistemnya selama beberapa hari. Pelanggaran keamanan ini tidak terkait dengan krisis yang sedang berlangsung di Ukraina, menurut seseorang yang mengetahui insiden tersebut.

Insiden itu juga memengaruhi alat pengembang dan sistem email perusahaan, tetapi aktivitas bisnis dan komersial tidak terpengaruh.

“Aktivitas bisnis dan komersial kami terus berlanjut tanpa gangguan,” kata Nvidia dalam sebuah pernyataan pada Minggu (27/2/2022).

“Kami masih bekerja untuk mengevaluasi sifat dan ruang lingkup event (serangan) dan tidak memiliki informasi tambahan untuk dibagikan saat ini,” jelas pernyataan itu.

Baca Juga :  Wali Kota Denpasar, Apresiasi Keterlibatan AMSI Bali Pada Pameran DTIK Festival 2024

Perusahaan sedang menyelidiki insiden tersebut untuk menentukan sejauh mana intrusi, dan masih belum jelas apakah pelaku ancaman mengekstrak data bisnis atau data pelanggan.

“Kami sedang menyelidiki sebuah insiden. Kegiatan bisnis dan komersial kami terus berlanjut tanpa gangguan. Kami masih bekerja untuk mengevaluasi sifat dan ruang lingkup acara dan tidak memiliki informasi tambahan untuk dibagikan saat ini,” lanjut pernyataan itu.

Bleeping Computer pada Jumat (25/2/2022) lalu melaporkan bahwa pihak orang dalam menggambarkan pelanggaran keamanan tersebut sebagai ‘sepenuhnya disusupi’.

Lapsus$
Tangkapan Layar klaim Geng ransomware Lapsus$. Sumber Foto : Twitter.com

Akun Twitter DarkTracer : DarkWeb Criminal Intelligence mengunggah Tweet yang menyatakan Geng ransomware Lapsus$ mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini, kelompok tersebut mengumumkan telah mencuri 1 TB data dari jaringan Nvidia. Geng ransomware membocorkan kredensial online untuk semua karyawan Nvidia. (kmg/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News