Doktor
Potensi Ekstrak Biji Kakao dalam Mencegah Proses Penuaan, Bawa I Gusti Ayu Agung Elis Indira Raih Gelar Doktor. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Bertempat di ruang Prof. dr. I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah, telah berlangsung ujian Promosi Doktor yang dilaksanakan secara hybrid atas nama dr. I Gusti Ayu Agung Elis Indira, Sp.KK dengan judul ‘Pengaruh Pemberian Krim Ekstrak Biji Kakao (Theobroma Cacao L.) Topikal Terhadap Kadar Malondialdehid, Superoksid Dismutase, Caspase 3, Metaloproteinase-1 dan Ekspresi Kolagen dalam Mencegah Photoaging : Penelitian pada Tikus Wistar’.

Photoaging merupakan penuaan kulit yang dicetuskan oleh paparan sinar matahari atau ultraviolet (UV). Radikal bebas merupakan faktor utama dalam proses penuaan kulit melalui akumulasi reactive oxygen spesies (ROS). ROS pembentukan malondialdehid (MDA) yang sangat reaktif dan untuk memproteksi kerusakan akibat ROS terdapat rangkaian antioksidan diantaranya superoksid dismutase (SOD) yang melindungi lapisan epidermis kulit. ROS juga sebagai mekanisme yang penting yang mendasari apoptosis yaitu suatu mekanisme biologi yang merupakan salah satu jenis kematian sel terprogram.

Baca Juga :  Wali Kota Jaya Negara Tinjau Korban Kebakaran di Kawasan Jalan Turi, Kelurahan Kesiman

“Stres oksidatif akibat ROS juga menimbulkan perubahan matriksmetaloproteinase (MMP) yang akan mendegradasi kolagen pada lapisan dermis,” papar I Gusti Ayu Agung Elis Indira.

Degradasi kolagen akibat paparan sinar ultraviolet akan bermanifestasi sebagai photoaging dengan tanda klinis yaitu timbul kerut pada kulit, perubahan warna kulit yang tidak merata, penebalan kulit dan pembuluh darah yang melebar.

Indonesia merupakan negara tropis dengan paparan sinar matahari yang mengandung ultraviolet sepanjang tahun, sehingga penduduk Indonesia sangat rentan terhadap terjadinya penuaan kulit ekstrinsik (photoaging). Kecenderungan terbaru dalam penelitian anti penuaan diproyeksikan melalui penggunaan senyawa antioksidan yang berasal dari tumbuhan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa polifenol and flavonoid yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dapat melindungi kulit terhadap kerusakan yang ditimbulkan oleh radiasi sinar UV dan memiliki efek antipenuaan oleh karena efek fotoprotektifnya dengan efek samping yang minimal dibandingkan dengan pengobatan terutama dengan bahan kimiawi. Biji kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu sumber antioksidan alami yang banyak dikembangkan di Indonesia dan merupakan sumber bahan makanan yang kaya kandungan antioksidan flavonoid.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek aplikasi ekstrak kakao 10% krim untuk mencegah photoaging pada tikus wistar yang terpapar sinar ultraviolet A (UV-A) melalui penurunan parameter stres oksidatif, apoptosis dan peningkatan ekspresi kolagen.

Baca Juga :  Gede Ngurah Ambara Putra Resmi Menjadi Anggota DPD RI, De Gadjah : Sinergi Parpol dan DPD Kunci Membangun Bali

“Penelitian ini adalah penelitian eksperimental Post Test Only Control Group menggunakan hewan coba yaitu tikus wistar, dibagi dua kelompok yaitu kelompok kontrol yang diberikan krim dasar dan kelompok perlakuan diberikan krim ekstrak kakao 10% dengan kedua kelompok dipapar sinar UV-A selama 8 minggu,” jelas I Gusti Ayu Agung Elis Indira.

Parameter stress oksidatif kemudian diperiksa dengan metode ELISA dan parameter ekspresi kolagen dengan metode imunohistokimia dan kemudian dilakukan analisis statistik uji komparasi. Hasil penelitian  menunjukkan perbedaan yang signifikan  antara kedua kelompok. Temuan ini dapat   memperkuat patogenesis photoaging yang diinduksi oleh sinar UV-A yaitu melalui proses stres oksidatif dan mekanisme apoptosis.

Baca Juga :  Survei Konsumen Bali Februari 2024: Optimisme Konsumen di Bali Meningkat

“Harapannya kedepan adalah penelitian dilanjutkan dengan uji klinis pada manusia sehingga dapat dikembangkan dan diproduksi sebagai fotoproteksi alamiah dalam mencegah photoaging pada manusia akibat paparan sinar ultraviolet terutama yang disebabkan oleh paparan sinar UV-A,” harapnya.

Pada ujian kali ini Dr. dr. I Gusti Ayu Agung Elis Indira, Sp.KK., dinyatakan lulus sebagai Lulusan ke-330 Doktor Universitas Udayana dengan predikat Sangat Memuaskan. (unud.ac.id/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News