BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Mengawali tahun 2022, Kejaksaan Negeri (Kejari) Badung kembali berupaya membongkar adanya dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh salah satu bank BUMN yang diindikasi terjadi pada tahun 2021 lalu.
Terkait adanya isu tersebut, Kasi Intelijen Kejari Badung, I Made Gede Bamaxs pada Senin (24/1/2022) menjelaskan, pihaknya bersama tim dari Kejari Badung telah melakukan penyidikan terkait adanya dugaan Tipikor yang dilakukan dalam penyaluran KUR tersebut di penghujung tahun 2021 lalu. Dan saat ini, para penyidik Kejari Badung telah memeriksa setidaknya 5 (lima) orang termasuk para Mantri (pemarkarsa kredit) terkait adanya dugaan Tipikor dalam KUR tersebut.
“Setelah melalui giat penyelidikan guna menentukan apakah termasuk dalam tindak pidana atau bukan, kasus ini kemudian ditingkatkan ke tahap penyidikan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kepala Kejaksaan Negeri Badung pada awal tahun 2022. Para Penyidik kemudian telah melakukan pemeriksaan terhadap 5 (lima) orang Mantri yaitu yang pada saat diduga adanya tindak pidana korupsi terkait penyaluran KUR saat sedang bertugas sebagi mantri pada bank BUMN tersebut,” ungkapnya.
Selanjutnya, atas seizin Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Badung, I Ketut Maha Agung, Bamaxs kembali menambahkan bahwa pihaknya juga telah menemukan adanya petunjuk yang mengarah kepada dugaan Tipikor dengan ditemukannya beberapa kredit fiktif yang disalurkan dalam kurun waktu tahun 2015-2017.
“Terkait adanya temuan tersebut, Penyidik Kejaksaan Negeri Badung masih akan melakukan pendalaman dan mengumpulkan alat bukti untuk dapat menentukan siapa tersangkanya dalam dugaan Tipikor KUR ini,” tegasnya kepada Jurnalis Baliportalnews.com. (aar/bpn)
