gipta
GIPTA Komit Perjuangkan Hak Rakyat. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, JEMBRANA – Bertepatan dengan Hari Pahlawan pada tanggal 10 November 2021, Organisasi Gilimanuk Peduli Tanah Air atau GIPTA, resmi di Deklarasikan. Kehadiran GIPTA diharapkan bisa melindungi dan mengayomi masyarakat Bali, khususnya di Gilimanuk.

GIPTA merupakan organisasi kemasyarakatan di bidang sosial budaya dan berkedudukan di Kelurahan Gilimanuk. Organisasi yang berazaskan Pancasila dan UUD 1945 ini didirikan pada 17 April 2021.

Ketua GIPTA, Yoni dalam sambutannya menyampaikan, 10 November dipilih sebagai hari deklarasi karena bertepatan dengan Hari Pahlawan.

GIPTA ingin memperjuangkan hak-hak masyarakat, khususnya di Gilimanuk dan melakukan kewajiban sebagai warga negara yang baik. Acara deklarasi dihadiri oleh pengurus inti Gipta dan anggota. Agenda kerja GIPTA jika dilihat dari tingkat urgensinya serta situasi yang masih hangat yaitu tentang isu status tanah masyarakat Gilimanuk, GIPTA akan segera menggelar audiensi dengan Bupati Jembrana dan Tim Pansus tanah Gilimanuk.

Baca Juga :  Sambut Idul Fitri, Pemkab Jembrana Gelar Pasar Murah di Enam Titik Lokasi

GIPTA memohon agar Pemkab Jembrana dengan iklas melepas aset berupa tanah di Desa Gilimanuk dan membantu proses persertifikatan sesuai dengan Hak Masyarakat berdasarkan Undang-undang.

“Agenda kerja lainnya adalah Menjaga dan mengharmonisasi pemulihan serta peningkatan ekonomi daerah Kelurahan Gilimanuk yang menjadi pintu gerbang utama Bali dari barat,”ujar Yoni.

Dewan Pembina GIPTA, Alit Budi Sastrawan Amd.Par, CHt, MTA., Mengatakan, visi organisasi, GIPTA memiliki tujuan yang sifatnya secara empiris merupakan Pengabdi dan pengayom dalam memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat di Bali Barat, khususnya di Gilimanuk. Memelihara kerukunan, keserasian dan keharmonisan masyarakat yang dilandasi spiritual yang tinggi dengan keyakinan, kesetiaan dan komitmen, menuju kesejahteraan lahir dan batin.

Misi GIPTA juga mengupayakan penyebarluasan pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang Kebinekaan, Bela Negara, Kecintaan Tanah Air, secara luas dan merata kepada segenap masyarakat. Mengupayakan tercapainya kehidupan yang lebih baik dengan beretika, bermoral dan spiritualitas yang tinggi dalam mendukung pencapaian tujuan hidup berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Mengupayakan tumbuhnya wawasan dan solidaritas intern keumatan serta antar umat yang berskala nasional maupun internasional.

“GIPTA menggunakan lambang atau simbol Burung Garuda, yang merupakan kendaraan agung dewa Wisnu. Lambang tersebut dihiasi dengan tiga warna suci yaitu Merah, Hitam dan Putih yang merupakan simbol dari Penciptaan, Pemelihara dan Pelebur,”paparnya. (ads/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News