Danau Laut Mati
Penampakan Danau Laut Mati dari Google Maps. Sumber Foto : tis/bpn

BALIPORTALNEWS.COM, YOGYAKARTA – Mahasiswa pecinta alam Fakultas Biologi UGM (Matalabiogama) melakukan ekspedisi ke Danau Laut Mati dan Laut Sawu Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 5-19 September 2021. Ekspedisi dilakukan untuk mengungkap potensi keanekaragaman hayati yang berada di kedua perairan NTT tersebut.

Sebagai upaya diseminasi hasil ekspedisi, Matalabiogama menggelar webinar bertajuk Mengungkap Potensi Biodiversitas Danau Laut Mati dan Laut Sawu Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur pada 30 Oktobet 2021 lalu. Kegiatan ini melibatkan kerjasama dari Fakultas Biologi UGM, Yayasan Pemberdayaan Konservasi Alam (YAPEKA), Pusat Informasi Lingkungan Indonesia (PILI), Yayasan Kanopi Indonesia, dan Alumni Matalabiogama.

Tim ekspedisi Matalabiogama, Wahyu Febrian mengatakan kegiatan webinar digelar untuk mendiseminasikan hasil ekspedisi yang telah dilakukan. Ia menyebutkan bahwa Pulau Rote terdiri atas beberapa Key Biodiversity Area (KBA) yang mencakup kawasan penting bagi burung, reptil maupun mamalia laut.

Sebagai bagian dari Taman Nasional Perairan Laut Sawu, Rote Ndao memiliki potensi ekosistem lamun sebagai habitat penting berbagai jenis hewan laut, seperti ikan, moluska, krustasea, echinodermata, penyu, dugong, dan lainnya. Sementara Danau laut mati dikelilingi oleh perbukitan dan hutan bakau. Kawasan ini memiliki lanskap geografi yang unik, di pesisir danau banyak ditemukan cangkang kerang dan biota laut lainnya.

Baca Juga :  Tingkatkan Kemahiran Berbahasa Indonesia ASN Pemprov Bali, Sekda Dewa Indra Buka Sosialisasi Pengutamaan Bahasa Negara

Dalam webinar yang digelar sebagai rangkaian peringatan HUT Matalabiogama ini menghadirkan Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang Imam Fauzi, S.S., M.Eng., Kepala Bapelitbang Rote Ndao, Jermi Haning, Ph.D., dan Wakil Dekan Bidang Penelitian, Kerjasama, dan Alumni Fakultas Biologi UGM, Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App.Sc.

Imam Fauzi memaparkan materi berjudul “Potensi dan Pemanfaatan Biodiversitas Laut Sawu sebagai Kawasan Konservasi”. Dalam kesempatan itu ia menjelaskan profil, karakter dan ciri khas biodiversitas, serta potensi dan pemanfaatan biodiversitas Laut Sawu. Selain itu, ia juga menceritakan tentang upaya pengelolaan wilayah konservasi Laut Sawu, peran warga sekitar dalam upaya konservasi dan pemanfaatan biodiversitas, dan rencana pengelolaan wilayah Laut Sawu secara berkelanjutan di masa mendatang.

Baca Juga :  Mudik Ala POCO Tetap Asik dengan Hape Mulai dari Sejutaan

Sementara Jermi Haning, menyampaikan pemaparam berjudul Mengungkap Keunikan dan Potensi Danau Laut Mati sebagai Ekosistem Khas Pulau Rote. Selain menceritakan tentang profil danau laut mati, turut disampaikan perbedaan umum danau laut mati dengan danau lainnya, karakter ekosistem dan biodiversitas danau laut mati, dan potensi sumber daya danau laut mati. Lalu, pemanfaatan danau laut mati sebagai ekosistem khas Pulau Rote dan rencana pengelolaan berkelanjutan Danau Laut Mati di masa yang akan datang.

Lalu, Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App.Sc pada webinar tersebut lebih banyak menyampaikan tentang MKBM dalam upaya meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News