Kota Kreatif
Pemaparan Program Pariwisata Budaya bersinergi dengan Ekonomi Kreatif disampaikan Wali Kota Jaya Negara pada pelaksanaan evaluasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pada Jumat (19/11/2021) melalui Video Conference Zoom Meeting yang diikuti 10 KaTa Kreatif Indonesia. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Kota Denpasar yang masuk dalam penetapan Kabupaten Kota (KaTa) Kreatif  Indonesia kembali mendapat program evaluasi Penetapan KaTa Kreatif Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan  Ekonomi Kreatif, pada Jumat (19/11/2021). Pelaksanaan evaluasi dilaksanakan melalui Video Conference Zoom Meeting yang diikuti 10 KaTa Kreatif Indonesia. Dari Provinsi Bali masuk Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar dalam KaTa Kreatif Indonesia.

Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara memaparkan program Pariwisata Budaya Sinergi Ekonomi Kreatif. “Denpasar tidak memiliki sumber daya alam untuk dieksplorasi. Karena itu kami memaksimalkan pembangunan sumber daya manusia. Sesuai Visi dan Misi Denpasar Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju,” ujar Jaya Negara.

Lebih lanjut Jaya Negara yang didampingi Kadis Pariwisata Denpasar, M.A Dezire Mulyani, Kepala Bappeda I Putu Wisnu Wijaya Kusuma, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif I Wayan Hendaryana dan  Ketua Harian Bekraf Kota Denpasar, I Putu Yuliarta, menyampaikan Denpasar telah  membentuk Badan Kreatif dari tahun 2016 melalui riset dan pengembangannya. Selanjutnya melaksanakan penyusunan rantai ekosistem yakni, Kreasi, Produksi, Distribusi, Konsumsi, Konservasi dan Kesinambungan.

Di bidang Kreasi, pihaknya mengupayakan ketersediaan ruang kreatif, sarana pengembangan sumber daya manusia, serta fasilitasi pengembangan bisnis, kapasitas, dan keahlian.

Baca Juga :  Jadi Wadah Partisipasi Anak Dalam Pembangunan, Sekda Alit Wiradana Buka Grand Final Gempita Anak Kota Denpasar Tahun 2024

“Di bidang Produksi kami membangun infrastruktur, sarana, dan prasarana produksi. Untuk Distribusi dan Konsumsi, kami membangun rantai distribusi untuk apresiasi, pemasaran, dan komersialisasi. Sehingga kami menjaga keberlangsungan dan kesinambungannya melalui program terpadu dan jangka panjang,” ujar Jaya Negara.

Ditambahkan bahwa dalam ranah kreasi, Pemkot Denpasar telah mendirikan beberapa fasilitas. Antara lain Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) yang merupakan pusat kreativitas yang memiliki fasilitas ruang pamer, bioskop, radio, ruang diskusi, panggung teater, dan beberapa area terbuka tempat anak muda berkreasi (extreme park, mural space dan youth park). Kreatif hub ini sudah dua kali menyelenggarakan kegiatan besar secara Hybrid. Pada tahun 2020 Denpasar Festival (Denfest)  ke-13 dengan  melibatkan 1.500 kreator dan berkolaborasi dengan 10 sister city diantaranya Australia, Inggris, Jepang, Amerika, RRT, Italia, Swiss, Hungaria, Vietnam, dan Zimbabwe.

Baca Juga :  “Energi Untuk Negeri” Penerima Beasiswa Bank Indonesia Tahun 2024, Wujud Semangat Masa Depan SDM Unggul di Bali

“Tag line kami adalah Kreativitas tidak boleh padam maka di tahun 2021 ini kami menyelenggarakan event D’youthfest dan Denfest ke-14,” tegas Jaya Negara.

Sementara dalam ranah produksi, aktivitas Gedung DNA sebagai pusat pengembangan ekosistem kreatif melaksanakan beberapa program seperti BKraf Academy pelatihan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat. Dalam pelatihan tersebut terdapat pendampingan dalam berproduksi yakni BKraf Coaching Clinic adalah konsultasi di bidang bisnis kreatif.

Dalam kaitan distribusi, pihaknya juga menginkubasi dan mendorong yakni start up Baliola untuk membangun marketplace berbasis blockchain berupa aset NFT pada karya seni sehingga menjadi aset digital yang dapat di ekspor ke seluruh penjuru dunia.

Baca Juga :  PPDB SMP Negeri Denpasar 2024: Daya Tampung Berkurang, Empat Jalur Pendaftaran Tetap Digunakan

Saat pandemi merebak pada tahun 2020, pihaknya mendorong untuk bersama menggerakan ekonomi masyarakat, dan meresponsnya dengan membuat market place D’Market id. Dengan menampung produk UMKM di Kota Denpasar.

“Kami bersyukur dalam 3 bulan perputaran ekonomi di situ terjadi transaksi sebesar  Rp. 3,38 Milyar dan sekitar 24 ribu transaksi,” ujarnya.

Selain itu kata Jaya Negara, pihaknya juga menyelenggarakan Pandemic Incubator Program, yang merupakan bantuan stimulus produktif untuk masyarakat terdampak dan penyandang disabilitas. Adapun program tersebut mencakup beberapa hal seperti fasilitasi KUR, Hingga Fasilitasi Perizinan.

Pemkot Denpasar mengusung konsep pariwisata Budaya yang disinergikan. dengan Ekonomi Kreatif. Penguatan destinasi wisata dilakukan melalui peran serta masyarakat dengan melibatkan asosiasi, pokdarwis UMKM dan komunitas dalam upaya meningkatkan kualitas SDM di destinasi wisata serta meningkatkan daya saing produk di destinasi wisata dengan berbagai pelatihan dan event kreatif.(adv/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News