ANBK
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Ketua Komisi II DPRD Kota Denpasar, Eko Supriadi dan Plt. Kadisdikpora Kota Denpasar, IGN Eddy Mulya, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan, I Dewa Gede Rai saat meninjau hari pertama pelaksanaan Assesmen Nasional Berbasis Komputer SMP dan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di Kota Denpasar pada Senin (4/10/2021). Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa meninjau hari pertama pelaksanaan Assesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) SMP di Kota Denpasar pada Senin (4/10/2021). Sebanyak dua sekolah menjadi tujuan peninjauan, keduanya yakni SMPN 10 Denpasar dan SMP PGRI 9 Denpasar.

Dalam kesempatan tersebut, Wawali Arya Wibawa didampingi Ketua Komisi II DPRD Kota Denpasar, Eko Supriadi dan Plt. Kadisdikpora Kota Denpasar, IGN Eddy Mulya, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan, I Dewa Gede Rai berserta jajaran ini turut meninjau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas dikedua sekolah tersebut.

Disela peninjauan, Wawali Arya Wibawa mengatakan, program Assesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) SMP di Kota Denpasar dilaksanakan sebagai upaya untuk menjadi wahana pengembangan kompetensi dan karakter baik siswa maupun tenaga pendidik guna mendukung peningkatan mutu pendidikan.

“Tentunya kami berharap melalui Assesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) SMP di Kota Denpasar ini mampu menjadi wahana pengembangan kompetensi dan karakter guna meningkatkan mutu pendidikan di Kota Denpasar,” terangnya.

Baca Juga :  Pemkot Denpasar Upayakan Berbagai Langkah Preventif Guna Tekan Angka Stunting 

Lebih lanjut dijelaskan, sejak 1 Oktober lalu Pemkot Denpasar resmi memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. Pun demikian, penerapan protokol kesehatan menjadi prioritas utama selain juga proses pendidikan. Arya Wibawa mengingatkan bahwa tidak hanya murid dan orang tua murid saja yang mentaati protokol kesehatan, tetapi pihak penyelenggara pendidikan juga wajib mengikuti standar prosedur dari pemerintah.

“Karena kita ingin memaksimalkan pengendalian pandemi dengan pemenuhan hak pendidikan kepada masyarakat Kota Denpasar, dan kami tidak memaksa penggunaan seragam sekolah, dan kami mengapresiasi pengertian seluruh penyelenggara pendidikan terkait situasi ini,” ujarnya.

Baca Juga :  Wawali Arya Wibawa Serahkan Kartu BPJS Ketenagakerjaan Kepada 349 Orang Nelayan

Plt. Kadisdikpora Kota Denpasar, IGN Eddy Mulya didampingi Kabid Pembinaan SMP, AA Gde Wiratama mengatakan, Asesmen Nasional merupakan program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Dimana, mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar seperti halnya literasi, numerasi, dan karakter serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.

“Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar yang dilaksanakan kepada sekolah melalui pelaksanaan test berbasis komputer kepada siswa kelas VIII, guru dan kepala sekolah,” jelasnya.

Eddy Mulya mengatakan, Asesmen Nasional bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan harapan mampu menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar murid.

Baca Juga :  Peringati May Day, Pemkot Denpasar Bersama Serikat Pekerja Akan Gelar Pentas Budaya Hingga Pembagian Doorprize

“Asesmen Nasional menghasilkan informasi untuk memantau perkembangan mutu dari waktu ke waktu, dan kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan. Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah satuan pendidikan yang diharapkan dapat mendorong satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran,” jelasnya.

Untuk diketahui bahwa pelaksanaan Assesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) SMP di Kota Denpasar dilaksanakan mulai 4-7 Oktober dengan menyasar 80 SMP. Jumlah tersebut terdiri atas sekolah mandiri sebanyak 11 sekolah, sekolah menumpang sebanyak 6 sekolah dan sebanyak 63 sekolah dengan status mandiri dan ditumpangi. (bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News