Tamiya
Pelaksanaan Turnamen Tamiya Serangkaian D'Youth Fest 2021 di Dharma Negara Alaya Kota Denpasar, Minggu (24/10/2021). Sumber Foto : Istimewa 

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Beragam kegiatan turut memeriahkan gelaran Denpasar Youth Festival (D’Youth Fest) 2021.

Kali ini, pelaksanaan kegiatan yang dikemas dalam skema Hybrid System ini menghadirkan Turnamen Tamiya pada Minggu (24/10/2021). Sebanyak 50 orang tercatat mengikuti kegiatan Turnamen Tamiya tersebut.

Tak hanya mengikuti turnamen, peserta juga dihibur oleh penampilan dance dari Trio Good Ponsel. Hiburan yang terdiri atas tiga dancer perempuan ini melakukan atraksi dengan mebawa Tamiya

“Yang mendaftar sebanyak 60 orang, namun yang hadir sebanyak 50 orang. Jumlah ini sudah sangat banyak,” ujar Panitia turnamen, Reonando Ferrari disela kegiatan.

Lebih lanjut dijelaskan, pada pelaksanaan turnamen kali ini, setiap peserta diwajibkan menggunakan mesin tamiya yang asli serta belum dimofikiasi. Sehingga jika ada peserta yang kedapatan menggunakan modifikasi terhadap mesin tamiyanya, maka secara otomatis diskualifikasi.

“Masing-masing peserta kami berikan kesempatan untuk race maksimal sebanyak 50 kali, namun yang kami hitung dalam penilaian hanya 10 kali saja,” katanya.

Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif I Wayan Hendaryana mengatakan, pelaksanaan kegiatan ini merupakan sebuah upaya Pemkot Denpasar dalam memfasilitasi para penghobi Tamiya untuk berekspresi. Sehingga dengan pelaksanaan D’Youth Fest diharapkan mampu mendorong generasi muda untuk lebih keratif di masa pandemi dan tentunya mampu menggali potensi diri lewat hobi.

“Hobi tidak sekedar hobi biasa namun mampu memberikan dampak ekonomi sehingga berkembangnya ekonomi kreatif di kota Denpasar semakin maju ungkapnya,” Handar.

Tristan yang merupakan salah satu peserta turnamen mengaku termotivasi mengikuti turnamen ini untuk mengenang masa kecil dulu. Hal ini mengingat SD dulu permainan ini sempat booming dan sempat ditekuni saat itu.

“Saya mengenang masa kecil, dulu suka main tamia saat SD, sekarang booming lagi dan saya ikut lagi,” kata Tristan yang diwawancarai di sela-sela turnamen.

Dirinya mengaku keseruan bermain tamiya yakni saat merakitnya.Karena bagian-bagian badan dari tamiya ini dijual terpisah dan dirakit sendiri.Selama menggandrungi tamia ini, ia sudah lima kali ikut turnamen dan menang dua kali.

Peserta lain, Wayan Antonio mengaku jauh-jauh datang dari Singaraja untuk ikut turnamen ini.

“Saya baru ikut terjun 3 bulan lalu karena diajakin teman,” katanya.

Dirinya pun mengaku, ini turnamen pertama yang ia ikuti. Tak tanggung-tanggung, untuk satu tamia dirinya harus merogoh kocek hingga Rp1 jutaan.

“Yang mahal itu partnya, itu untuk yang original. Kalau yang imitasi lebih murah,” katanya.(adv/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News