Tenun Ikat
Dukung Perkembangan Tenun Ikat di Gianyar, Kemenkop UKM RI Gelar Pelatihan Vocational. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, GIANYAR – Industri kerajinan tenun ikat (endek) merupakan industri kerajinan potensial Kabupaten Gianyar yang pernah menjadi primadona di tahun 80an. Berbagai upaya dilakukan Pemkab Gianyar melalui Dekranasda Kabupaten untuk mebangkitkan kembali kejayaan tenun ikat di Gianyar. Dekranasda Gianyar juga secara aktif memberikan pelatihan-pelatihan, memberikan bantuan peralatan hingga pemasaran produk kerajinan.

Upaya tersebut juga mendapat dukungan dari Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesa. Sehingga Gianyar menjadi tujuan pertama pelaksanaan pelatihan vocational bagi usaha mikro di sektor pariwisata khususnya tenun ikat.

“Kami ingin meningkatkan kapasitas dan kemampuan teman-teman usaha mikro di sektor pariwisata. Lebih-lebih adalah sektor tenun ikat,” kata Asdep Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro Kemenkop UKM, Hariyanto, S.Sos, MM.

Hariyanto menambahkan, dipilihnya Gianyar sebagai lokasi pelatihan karena merupakan salah satu sentra kerajinan tenun ikat di Bali. Kegiatan ini merupakan langkah awal, untuk selanjutnya bergerak ke daerah lain di Bali.

Baca Juga :  Memimpin Langkah Menuju Kemajuan Bersama, Program KKN Mahasiswa Unmas Denpasar Kolaborasi dengan Warga di Desa Singapadu

“Kami berharap setelah pelatihan ini, para peserta lebih memiliki inovasi pada situasi pandemi dan inovasi produk tenun ikat yang menjadi unggulan khususnya di Kabupaten Gianyar,” imbuh Hariyanto.

Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Gianyar, I Wayan Arsana, MAP., mengatakan Usaha Mikro dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional setelah terdampak pandemi Covid-19. Hal itu terlihat dari kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia terus meningkat sampai sekitar 60% di masa pra pandemi.

Penyerapan tenaga kerja oleh UMKM juga sangat tinggi dan terus bertumbuh mencapai 96,99% – 97,22% dengan jumlah pelaku UMKM mencapai 62 juta atau sekitar 98% dari pelaku usaha nasional.

“Salah satunya, melalui e-commerce yang kehadirannya dipandang sebagai salah satu kanal dagang utama bagi UMKM,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Gianyar, I Wayan Arsana, MAP.

Arsana menambahkan, dari survey DSInnovate melaporkan adanya penggunaan platform e-commerce yang mencapai 49% sebagai sarana online. Hal ini mengingat cakupan penjualan yang luas hingga internasional dan target pasar yang lebih spesifik.

Pelatihan dilaksanakan selama tiga hari dari 28-30 Oktober 2021, dengan materi pelatihan antara lain, di hari pertama tentang Pemberdayaan UMKM oleh Pemerintah Daerah, SUCCES STORY (UKM Ekspor Perhiasan Perak), Struktur Desain Tenun Ikat, Desain Permukaan/Surface Design, Desain  Aplikasi Produk Tenun Ikat, Kewirausahaan Tenun Ikat. Sementara di hari ke dua, diisi praktek Design/Motif Tenun Ikat Menggunakan Air Brush. Hari ke tiga, review dan evaluasi pelatihan.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News