PKI
Letjen TNI Benny Susianto saat memantau pelaksanaan TMMD di Bangli 2021. Sumber Foto : aar/bpn

BALIPORTALNEWS.COM, BANGLI – Merebaknya isu kebangkitan PKI yang menggerogoti tubuh TNI kembali mulai menggaung di Tanah Air. Pasalnya, persitiwa percobaan kudeta yang disebut G30S/PKI tersebut mulai kembali digembor-gemborkan oleh mantan Panglima TNI, Jendral (Purn) Gatot Nurmantio, yang mulai mengaitkan hal tersebut dengan hilangnya patung-patung diorama para pahlawan penumpas PKI di Markas Kostrad, Jakarta beberapa waktu yang lalu.

Dalam diskusi daring bertemakan ‘TNI vs PKI’ dalam sebuah akun YouTube KangJanaTea, Gatot Nurmantio menuturkan bahwa penghilangan diorama tersebut sebagai bentuk bangkitnya kembali PKI. Dirinya juga menyatakan, saat ini bangsa Indonesia sedang berada didalam jurang kehancuran yang sangat berbahaya. Tidak hanya ditahun ini, mantan KASAD itu juga pernah berbicara tentang kebangkitan PKI di tahun 2018.

Baca Juga :  Bupati Bangli Tandatangani Nota Kesepakatan Penyusunan Master Plan Smart City

Ini merupakan cara komunikasi politik yang lawas, dengan memutar lagu lama dan banyak masyarakat yang menilai bahwa hal tersebut sudah tidak ampuh lagi diisukan di Indonesia saat ini. Hal tersebut juga diyakinkan oleh Pangkostrad, Letjen Dudung Abdurachman, yang mengatakan bahwa hal yang disampaikan oleh Gatot itu adalah fitnah.

“Jadi tidak benar tudingan bahwa karena patung diorama itu sudah tidak ada, diindikasikan bahwa Angkatan Darat telah disusupi oleh PKI. Itu tudingan keji terhadap kami. Seharusnya dirinya selaku senior kami di TNI, menimbulkan prasangka buruk yang membuat fitnah di masyarakat,” ungkap Pangkostrad, seperti yang dikutip dari Detik.com.

Baca Juga :  Bupati Sedana Arta Buka Pelatihan GTA dan DEA di Kabupaten Bangli

Menanggapi santai hal tersebut, Inspektur Jendral TNI Angkatan Darat (Irjenad), Letjen TNI Benny Susianto, saat ditemui oleh wartawan Baliportalnews.com disela-sela kegiatan TMMD ke-112 di Kabupaten Bangli, pada Kamis (30/9/2021) pagi menyatakan, dirinya enggan terlibat jauh dalam isu Komunis di TNI. Dan menilai pernyataan tersebut, sebagai pengingat dari senior ke junior, agar TNI selalu waspada untuk bisa mencegah peristiwa kelam itu tidak terjadi lagi.

“Pro kontra segala macem yasudahlah. Tapi kita tetap berharap, catatan sejarah tetap akan menjadi catatan sejarah dan tak mungkin kita lupakan peristiwa kelam itu,” ungkap Letjen Benny. (aar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News