Jujur
Rakor Terkait Peningkatan Tracing dan Testing Penanganan Covid-19, Masyarakat Diminta Terbuka dan Jujur. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Kasus positif Covid-19 di Denpasar dalam beberapa hari terakhir ini sudah melandai. Namun, hingga kini status PPKM masih di Level IV di Kota Denpasar. Kondisi ini akibat kapasitas respon terkait tingkat tracing kepada kontak erat masih kurang, dikarenakan masih banyak masyarakat yang kurang koperatif, terbuka dan jujur saat dilaksanakan tracing.

Untuk itu Denpasar akan terus memaksimalkan tracing di masyarakat. Hal ini mengemuka dalam  rapat kordinasi dan evaluasi penanganan Covid-19 yang dilakukan, Jumat (3/9/2021) di ruang praja utama kamtor Wali Kota Denpasar yang dipimpin langsung Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara didampingi Asisten Administrasi Umum Setda Kota Denpasar, IGN. Eddy Mulya dan  Kadiskes Kota Denpasar, dr. Luh Sri Armini diikuti seluruh Camat serta Kepala Puskesmas se Kota Denpsar.

Baca Juga :  Lakukan Tanam Cabai Serentak, Ketua TP PKK Kota Denpasar Dukung Penurunan Inflasi di Kota Denpasar

“Sebenarnya kasus positif di Denpasar sudah melandai, di lihat dari data yang dimiliki Dinas Kesehatan Kota Denpasar yakni, tingkat keterisian rumah sakit atau BOR rata rata 50 persen, tingkat kematian sudah 2,3 persen jauh lebih rendah dari kasus nasional, dan persentase kesembuhan sudah mencapai 92 persen, lebih tinggi dari tingkat kesembuhan nasional,” kata Wali Kota Jaya Negara.

Lebih lanjut dikatakan, untuk itu saat ini pihaknya harus memaksimalkan tracing dan testing di masyarakat agar semua data bisa terinput dengan akurat.

Baca Juga :  DTIK Fest 2024, Kolaborasi dan Inovasi Digital Membangun Kota Denpasar

“Saya minta kepada Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas serta para Camat saat melakukan tracing dan testing agar lebih spesifik lingkup ruang tracingnya, jika ada warga yang postif di perumahan agar yang tracing warga di sebelahnya juga selain keluarga, jika kostan agar masyarakat yang satu kost juga ditracing agar dapat mempercepat melacak atau menemukan kasus dalam upaya memutus rantai penularan Covid-19,” kata Jaya Negara.

Sementara  Camat Denpasar Utara, Nyoman Lodra mengatakan, adapun kendala yang di temukan saat tracing di masyarakat, yaitu masih kurangnya kejujuran masyarakat saat di tracing, ada yang tidak mengaku kontak dengan siapa saja, ada yang saat mau ditesting kabur padahal sehari sebelumnya sudah di beritahu.

Baca Juga :  E-Sports DTIK Fest Didorong Jadi Agenda Tetap Pembinaan Talenta Gamer

Hal serupa juga di katakan para camat dan kepala puskesmas lainya, jadi sekarang diminta kesadaran masyarakat untuk bisa terbuka dan jujur saat petugas melaksanakan tracing dan testing. (bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News