Dinamika Covid-19
Wagub Cok Ace Tawarkan Kebijakan Berbasis Risiko untuk Selamatkan Perekonomian Bali. Sumber Foto : Istimewa

“Keduanya saling berkolerasi, ketika ekonomi dibuka, kasus Covid-19 cenderung naik. Sebaliknya, ketika Covid-19 bisa dikendalikan melalui kebijakan pembatasan aktivitas, ekonomi nyungsep. Hukum sebab akibatnya seperti itu, tak bisa putus satu sama lain,” ujarnya.

Wagub Cok Ace menambahkan, jika dianalisa lebih jauh, keterpurukan ekonomi juga bisa berdampak pada meningkatnya jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

“Ketika masyarakat mengalami kesulitan ekonomi, otomatis imun mereka akan turun karena kurangnya asupan gizi. Faktor ini tak bisa diabaikan karena sangat berkaitan,” imbuhnya.

Menyikapi hal tersebut, Guru Besar ISI Denpasar ini menawarkan penerapan kebijakan berbasis risiko. Yang dimaksudnya adalah, kebijakan dikeluarkan melalui kajian risiko kesehatan dan ekonomi tiap sektor.

Baca Juga :  Survei Konsumen Bali Februari 2024: Optimisme Konsumen di Bali Meningkat

“Contohnya bidang pendidikan, kalau murid di sekolahkan risiko kesehatannya tinggi, sedangkan dengan pola sekolah daring, dampak ekonominya kecil. Jadi kesimpulannya belajar dari rumah. Sebaliknya, tempat usaha seperti restoran, kalau tutup dampak ekonominya sangat besar karena banyak yang kehilangan pekerjaan. Jadi, pilihannya dibuka dengan pengaturan jumlah pengunjung dan penerapan prokes yang ketat,” paparnya. Disebutkan olehnya, pola itu merupakan upaya menjaga keseimbangan antara ekonomi dan kesehatan.

Dalam kesempatan itu, Wagub Cok Ace juga mengharapkan pemerintah pusat memberi kepastian tentang pembukaan Bali. “Kami sudah mengusulkan beberapa alternatif untuk pembukaan border internasional seperti travel bubble dan essential travel. Mohon usulan itu dipertimbangkan,” ujarnya kepada Menparekraf Sandiaga Uno yang terhubung secara online.

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News