FIFA
Cover - FIFA12. Sumber Foto : EA

Awalnya, mereka merilis cache source code Game FIFA berukuran 1,3GB pada 14 Juli, dan hanya dengan jeda dua minggu kemudian mereka merilis semua data setelah pihak EA menolak memenuhi tuntutan para peretas, itulah sebabnya mereka sekarang membuang 751GB data yang telah terkompress tersebut di forum peretasan online.

Pada data bocor yang telah dibagikan secara publik tersebut ditemukan bahwa berisi source untuk FIFA 21 bersama dengan alat yang digunakan untuk mendukung layanan sisi server EA. Data yang bocor itu juga kini tersebar luas di situs-situs torrent.

Baca Juga :  Astika Pande Paparkan Potensi Metaverse untuk Pendidikan di DTIK Festival 2024

Dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke The Record setelah semua semua data yang bocor tersebut dirilis kepada publik, EA mengkonfirmasi bahwa tidak ada data pemain yang diakses dan perusahaan tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa ada risiko terhadap privasi pemain akibat serangan tersebut.

Juru bicara EA kepada The Record menyampaikan lebih lanjut bahwa setelah insiden itu, pihak EA telah melakukan peningkatan keamanan dan tidak mengharapkan dampak pada game atau bisnis EA. Pihak EA juga secara aktif bekerja dengan petugas penegak hukum dan ahli lainnya sebagai bagian dari penyelidikan kriminal yang sedang berlangsung ini. (kmg/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News