Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menjelaskan hasil survei yang dilakukan kantor pusat Bank Indonesia menunjukan UMKM yang menerapkan strategi penjualan secara digital memiliki resiliensi atau ketahanan yang lebih baik dan mengalami peningkatan penjualan pada kondisi pandemi saat ini. Pemanfaatan teknologi untuk pemasaran dan penjualan secara digital merupakan syarat mutlak agar UMKM dapat bertahan dan berkembang saat ini.
“Bank Indonesia akan secara kontinu melakukan peningkatan kapasitas UMKM untuk memperluas akses pemasaran melalui berbagai saluran pemasaran digital. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan meningkatkan pemahaman, serta keahlian UMKM dalam melakukan pemasaran online dan digitalisasi untuk pengembangan usaha,” ujar Trisno Nugroho.
Para peserta UMKM diharapkan dapat segera bergabung dengan marketplace dan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang terlibat, serta menerapkan pembayaran secara digital menggunakan QR Code Indonesian Standard (QRIS).
Beberapa perwakilan marketplace dan perbankan hadir sebagai narasumber dalam acara ini, diantaranya Shopee, Grab Indonesia, Tokopedia, Balimall.id, dan BPD Bali. Kehadiran narasumber dari berbagai latar belakang industri tersebut diharapkan dapat memperkaya wawasan, sekaligus memotivasi para pelaku UMKM di Kota Denpasar untuk bertransformasi digital, baik dari sisi pemasaran maupun pembayaran menggunakan QRIS dalam melakukan transaksi di era new normal ini.(bpn)