Pandemi
Putri Koster Paparkan Upaya Selamatkan Ekonomi Kreatif di Tengah Pandemi. Sumber Foto : Istimewa

“Bisa jadi ada langkah kita yang kebablasan dalam pengembangan produk kerajinan tradisional sehingga menurunkan kualitas dari produk yang seharusnya dijaga dalam kualitas premium. Selain itu, bisa jadi selama ini kita lebih fokus pada pangsa pasar luar daerah atau luar negeri sehingga potensi konsumen lokal terabaikan,” bebernya.

Selain lebih serius meningkatkan kualitas produk dan menggarap pasar lokal, Putri Koster juga mendorong pelaku IKM/UMKM memanfaatkan platform digital dalam memasarkan produk mereka. Dengan demikian, kreativitas mereka tidak terhenti di masa pandemi yang belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir.

Baca Juga :  Eksekutif dan Legislatif Provinsi Bali Saling Dukung Bahas 2 Raperda Menjadi Perda

Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan rasa prihatin karena hampir 34 juta pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif kena imbas dan mengalami keterpurukan di masa pandemi. Tak ingin terjadi kerusakan permanen pada sektor yang menjadi lokomotif ekonomi nasional ini, Kementerian Parekraf terus mengupayakan program yang tepat waktu dan tepat sasaran.

Dalam paparannya, Sandiaga Uno memuji sejumlah langkah yang dilakukan Pemprov Bali didukung Dekranasda Bali dalam menjaga semangat pelaku ekonomi kreatif di masa pandemi. Menurutnya, aturan penggunaan kain tradisional merupakan langkah brilian dan bisa dijadikan contoh oleh daerah lain.

Baca Juga :  Kolaborasi Srikandi PLN–YBM PLN, Aktif Dukung Peningkatan Kapasitas UMKM di Bali

Menambahkan penjelasan Menparekraf, Agus Muharram menyampaikan bahwa dari 14 jenis usaha ekonomi kreatif, tak seluruhnya mengalami dampak signifikan di tegah pandemi. Kendati demikian, ia mendorong pemerintah terus mengupayakan langkah yang tepat untuk menyelamatkan ekonomi kreatif di masa pandemi.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News