Eco Enzyme
Penyemprotan eco enzyme di seluruh wilayah Kota Denpasar yang digelar selama lima hari yang dimulai pada Kamis (15/7/2021) di Kawasan Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar. Sumber Foto : Istimewa

Dengan penyemprotan eco enzyme ini pihaknya berharap bisa menekan kasus positif Covid-19. Apalagi eco enzym ini merupakan disinfektan nabati yang ramah lingkungan.

“Kami berharap bisa menekan penyebaran kasus di Denpasar. Disamping prokes, kami lakukan berbagai upaya termasuk penyemprotan eco enzym,” kata Dewa Rai.

Sementara itu, Dewa Nyoman Rai Asmara Putra yang merupakan Penasihat Eco Enzym Nusantara Pusat mengatakan eco enzyme ini merupakan hasil permentasi dari bahan organik. Dimana bahan organik ini dipermentasi selama 3 bulan.

“Misal sampah dapur mulai dari kulit buah, sisa sayur yang tidak dimasak diolah ditambah dengan gula aren, kemudian dipermentasi selama 3 bulan,” katanya.

Baca Juga :  Ketut Adi Sutrisna dan Adi Setiawan Terpilih Sebagai Ketua dan Sekretaris AMSI Bali Periode 2024-2028

Ia menambahkan, pada bulan pertama pelaksanaan permentasi, bahan organik ini akan menjadi alkohol. Selanjutnya pada bulan kedua akan menjadi asam. Dan pada bulan ketiga barulah menjadi eco enzyme.

“Eco enzyme ini disemprotkan ke udara sebagai ‘sabun udara’ yang berfungsi untuk membersihkan polutan di udara. Dalam penyemprotannya, cairan ini ditambahkan dengan air,” ujarnya.

“Eco enzyme ini juga bisa digunakan untuk pengobatan pribadi, membersihkan udara, membersihkan air, hingga bisa untuk membersihkan kamar mandi,” imbuhnya. (bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News