Petani Keren
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, dalam acara Milenial Smart Farming, yang diadakan di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Buleleng, Jumat (11/6/2021). Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – Dalam usaha-usaha mengembangkan pertanian, permasalahan yang diselesaikan bukan hanya hulu dan hilir saja.  Namun yang juga mendesak adalah pengelolaan penggunaan lahan untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan.

Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, dalam acara Milenial Smart Farming, yang diadakan di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Buleleng, Jumat (11/6/2021).

Acara ini dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo, Deputi IV Bidang Koordinasi Ekonomi Digital Ketenagakerjaan dan Usaha Mikro Kecil Menengah Mohammad Rudy Salahuddin, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto dan undangan terkait lainnya.

Dalam sambutannya, Agus Suradnyana menyampaikan bahwa penggunaan lahan pertanian yang tidak dikelola dengan baik akan berimbas pada konservasi air. Tidak seimbangnya penggunaan lahan, membuat pasokan air di dataran rendah di Buleleng kerap terganggu.

Baca Juga :  Sekda Inginkan JBB Lebih Masif Promosikan Buleleng

“Mata air di bawah sekarang berkurang, karena adanya penebangan. Daerah holtikultura harus dijaga dengan baik jangan sampai airnya tidak ada ke bawah.” ujarnya.

Dirinya menyatakan tata kelola penggunaan lahan bukanlah hal yang mudah untuk dikerjakan, karena berbenturan dengan harga. Dahulu, di dataran tinggi Buleleng banyak ditanami kopi dan pohon-pohon besar, berbeda dengan kondisi saat ini.

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News