Sementara itu, Direktur RSUD Buleleng Putu Arya Nugraha mengatakan sampai saat ini ruang isolasi tersedia sebanyak 51 tempat tidur. Dari jumlah tersebut, terisi sebanyak 54 persen atau sekitar 26 tempat tidur. Dengan upaya maksimal yang dilakukan oleh Satgas, diharapkan tidak terjadi penambahan kasus lagi. Sehingga keterisian tempat tidur dari ruang isolasi tersebut tidak bertambah.
“Mudah-mudahan ke depannya keadaan tidak memburuk dengan seluruh upaya maksimal dari Satgas dan instansi terkait lainnya,” kata dia.
Dengan adanya instruksi dari Sekda Buleleng terkait penambahan ruang isolasi untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, pihaknya mengaku siap untuk melakukannya. Sejumlah 30 tempat tidur akan ditambah untuk isolasi pasien bergejala sedang dan berat. Sampai saat ini, keterisian tempat tidur untuk ruang isolasi masih cukup aman.
“Tapi seandainya jika terjadi ledakan kasus, secara fleksibel kita bisa siapkan kurang lebih lagi 30 tempat tidur. Ini untuk yang bergejala sedang dan berat saja. Orang Tanpa Gejala (OTG) isolasi mandiri,” tutup Arya Nugraha. (bpn)