Inflasi Denpasar
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho. Sumber Foto : aar/bpn

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Inflasi Provinsi Bali pada bulan April 2021 melandai. Inflasi tercatat sebesar 0,37% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya (0,52%, mtm).

Berdasarkan perhitungan BPS, inflasi terjadi di Kota Denpasar sebesar 0,46% (mtm), sedangkan Kota Singaraja tercatat deflasi sebesar 0,15% (mtm). Kenaikan harga terjadi di kelompok volatile food dan kelompok core inflation, sementara kelompok administered prices harganya stabil. Secara tahunan, Bali mengalami inflasi sebesar 1,54% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional yang sebesar 1,42% (yoy).

Baca Juga :  OJK Luncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Pembiayaan 2024-2028

Inflasi pada kelompok volatile food tercatat 0,56% (mtm). Komoditas utama penyumbang inflasi di periode April ini adalah daging ayam dan daging babi. Sementara itu harga cabai rawit yang mulai naik sejak November 2020, dan sudah mulai turun di April.

Penurunan harga cabai rawit sejalan dengan kembali meningkatkan pasokan cabai rawit pasca curah hujan yang menurun. Harga ikan tongkol juga menurun pasca gelombang laut yang relatif membaik.

Inflasi pada kelompok core inflation tercatat 0,42% (mtm). Komoditas utama penyumbang inflasi di kelompok ini adalah canang sari dan emas perhiasan. Peningkatan harga canang sari sejalan dengan adanya Hari Raya Galungan dan Kuningan yang jatuh di bulan April, sedangkan peningkatan harga emas perhiasan merupakan dampak dari naiknya harga emas dunia.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menilai, inflasi Bali sampai dengan bulan April masih dalam keadaan rendah dan stabil (di bawah 2%). Namun demikian, khusus untuk beberapa komoditas di kelompok volatile food inflasinya tercatat tinggi.

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News