Badai Sitokin
dr. Danendra Danny Anggara. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Di masa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari setahun, berbagai istilah kedokteran semakin sering didengar masyarakat yang berkaitan dengan reaksi serangan Covid-19. Salah satunya adalah Badai Sitokin.

Apa itu badai Sitokin dan kenapa disebut demikian dan kenapa bisa menjadi perenggit nyawa manusia terganas di masa pandemi? Berikut penjelasan dr. Danendra Danny Anggara, dokter umum Rumah Sakit Surya Usadha Denpasar.

Disebutkan dr. Danendra, sebenarnya Badai Sitokin ini bukanlah nama sebuah penyakit, tapi sindrom yang mengacu pada sekelompok gejala medis dimana sistem kekebalam tubuh mengalami terlalu banyak peradangan, akibatnya organ gagal berfungsi dan memicu kematian.

“Virus Covid-19 ini menyerang manusia dalam bentuk antigen, dan antigen ini memicu munculnya sistem imun kita yang berupa terjadinya inflamasi (peradangan),” jelasnya Minggu (16/5/2021).

Baca Juga :  Wali Kota Jaya Negara Terima Kunjungan Komandan Kapal Perang Prancis FNS Vendemiaire

Karena mendapat serangan ini, sistem imun manusia akan berusaha untuk menghancurkan antigen tersebut, sehingga muncullah gejala penyakit yang bisa berupa demam, sakit seluruh badan, nyeri sendi pergelangan dan juga berupa gejala lokal seperti sakit tenggorokan, sesak nafas, meriang dan lain sebagainya.

Semakin hebat sistem imun seseorang dalam melawan kehebatan infeksi inilah yang memicu munculnya sindrom Badai Sitokin. Dan jika semakin berat peradangan yang terjadi, maka proses peradangan ini bisa menimbulkan efek ke seluruh organ tubuh, seperti peradangan pada jantung, ginjal, liver dan organ lainnya.

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News